Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Pertalite Di NTB Alami Peningkatan

Konsumsi Pertalite Di NTB Alami Peningkatan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Mataram -

PT Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertalite di Nusa Tenggara Barat periode Januari-Oktober 2016 mencapai 3.493 kilo liter atau meningkat 118 persen dibandingkan pada 2015 sebanyak 1.097 KL.

"Kenaikan ini dipengaruhi minat masyarakat yang semakin tinggi dan didukung perluasan outlet yang menjual pertalite di provinsi itu," kata Manajer Komunikasi dan Relasi PT Pertamina Area Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari di Mataram, Sabtu.

Menurut Heppy, kenaikan konsumsi pertalite merupakan kemajuan yang signifikan sejak pertama kali dijual di Pulau Lombok pada September 2015, dan di Pulau Sumbawa pada 7 Oktober 2016.

Antusias konsumsi memang sangat bagus terhadap pertalite. Bahkan ketika baru diluncurkan di Sumbawa, tepatnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.843.09 Lape, pertalite langsung terjual hingga 3 KL dalam 1 hari, ujarnya.

Antusias konsumen yang tinggi, kata dia, langsung direspon Pertamina dengan mengirimkan tambahan pasokan pertalite pada 10 Oktober 2016, di SPBU 54.843.01 KM 04 Sumbawa.

"Itupun langsung terjual empat KL di hari pertama," ucapnya.

Heppy menyebutkan jumlah SPBU yang menjual pertalite di NTB, hingga Oktober 2016 mencapai 34 SPBU yang tersebar di Pulau Lombok 30 unit, dan di Pulau Sumbawa 4 unit.

Adapun total SPBU di 10 kabupaten/kota di NTB, mencapai 66 unit. Dengan demikian maka lebih dari 50 persen SPBU di provinsi itu sudah menjual pertalite.

"Jumlah ini akan terus ditambah hingga akhir tahun dapat mencapai 40 SPBU yang menjual pertalite di NTB," ujar Heppy.

Heppy menjelaskan, pertalite merupakan bahan bakar yang memiliki kandungan RON 90 dan cocok digunakan untuk semua kendaraan dengan kompresi mesin 9 sampai 10 banding 1 yang banyak digunakan di tanah air.

"Tingkat kandungan oktan yang ada dalam bahan bakar memang menjadi sangat penting karena semakin tinggi angka oktan, maka tingkat efisiensi pembakaran juga semakin tinggi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: