Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPO, Laboratorium Prodia Targetkan Perolehan Dana Rp1,5 Triliun

IPO, Laboratorium Prodia Targetkan Perolehan Dana Rp1,5 Triliun Kredit Foto: Prodia.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan di bidang kesehatan, PT Prodia Widyahusada menargetkan dapat meraih dana sebesar Rp1,17 triliun sampai Rp1,5 triliun dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO).

"Penggunaan dana IPO mayoritas dialokasikan untuk memperkuat fundamental dan kinerja perusahaan. Hal itu sejalan dengan prospek pertumbuhan bisnis di industri kesehatan di dalam negeri," ujar Direktur Utama Prodia Widyahusada, Dewi Muliaty di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Ia mengemukakan bahwa sekitar 67 persen dari dana hasil IPO itu akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jaringan outlet Prodia di Indonesia.

Kemudian, lanjut dia, sekitar 19 persen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan Prodia melalui pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru, peralatan untuk pemeriksaan non-laboratorium, dan pengembangan teknologi informasi.

"Sisanya, sebesar 14 persen akan digunakan untuk memperkuat modal kerja," katanya.

Dewi Muliaty menambahkan bahwa langkah Prodia melakukan IPO sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperluas layanannya di seluruh provinsi Indonesia yang didukung dengan teknologi berstandar internasional.

"Kami berharap Prodia dapat menjadi pilihan dan patner terbaik bagi para investor," katanya.

Dewi Muliaty mengemukakan bahwa pihaknya bakal melepas sebanyak 187,5 juta saham baru atau setara dengan 20 persen dari total modal disetor dengan kisaran harga yang ditawarkan sebesar Rp6.250-Rp8.000 per saham.

Dalam melaksanakan aksi korporasi ini, PT Prodia Widyahusada menunjuk tiga perusahaan efek sebagai penjamin pelaksana emisi, yakni Indporemier Securities, Credit Suisse Securities Indonesia, dan Citigroup Securities Indonesia.

Direktur Utama Indopremiere Securities Moleonoto The mengatakan bahwa harga saham yang ditawarkan itu menggunakan metode EV per Ebitda dalam menilai harga saham Prodia.

Saat ini, lanjut dia, belum ada perusahaan sejenis yang telah mencatatkan sahamnya (listing) di BEI. Namun, apabila dibandingkan dengan EV per Ebitda sejumlah perusahaan rumah sakit, harga Prodia tergolong masih rendah.

Rencananya, ia mengatakan bahwa saham Prodia itu akan ditawarkan ke sejumlah negara, terutama di Asia di antaranya adalah Singapura, Malaysia dan Hong Kong.

"Kita tidak ke Amerika atau Eropa. Untuk menawarkan kepada investor Eropa, kita melakukan 'teleconference' saja," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: