Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MNC Sky Vision Peroleh Pinjaman Sindikasi Sebesar US$ 190 Juta

MNC Sky Vision Peroleh Pinjaman Sindikasi Sebesar US$ 190 Juta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 170 juta dengan opsi untuk meningkatkan nilai pinjaman hingga Rp 190 juta. Fasilitas ini diperoleh melalui penandatanganan perjanjian atas fasilitas pinjaman pada tanggal 7 November 2016. Dimana, sindikasi bank dilakukan oleh Deutsche Bank AG, Standard Chartered Bank, Siemens Jasa Keuangan Inc, dan ING Bank N.V.

CEO MNC Group, Bapak Hary Tanoesoedibjo, mengatakan bahwa hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi pinjaman jangka panjang sebesar US$ 243 juta, yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Di bulan September 2016 lalu, Perseroan telah melunasi 25 persen dari total pinjaman, yaitu sebesar USD 60,75 juta. Sisa pinjaman sebesar USD 182,25 juta akan dilunasi menggunakan fasilitas baru ini.

?Kami bangga untuk mengumumkan bahwa Perseroan telah melakukan pelunasan pinjaman sebesar US$ 60,75 Juta. Penandatanganan perjanjian pinjaman ini, mengukuhkan kepercayaan bank atas Perseroan serta model bisnisnya. Kami percaya Perseroan memiliki potensi pertumbuhan yang besar untuk jangka panjang," ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).?

Fasilitas ini merupakan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari sindikasi bank dengan nilai sebesar US$ 170 juta, dengan opsi meningkatkan nilai pinjaman sampai dengan US$ 190 juta. Pinjaman ini memiliki tenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019. Bunga pinjaman untuk fasilitas ini adalah 4,25 persen + LIBOR p.a, yang merupakan tingkat bunga yang sama dengan pinjaman MSKY yang diperoleh pada tahun 2013 lalu.

Selain itu, PT MNC Sky Vision Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua hari ini (11/11/2016) di Wisma II Indovision, Jakarta. Dalam rapat kali ini para investor telah menyetujui adanya perombakan jajaran direksi di perseroan

Dalam RUPSLB tersebut para investor menyetujui pengangkatan Hari Susanto untuk menjadi Direktur Utama menggantikan Rudi Tanoesoedibjo.

Perseroan juga mengangkat Budiman Hartanu dan Herman Kusno sebagai direktur perseroan. Dengan begitu susunan dewan komisaris dan direksi berubah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama: Hary Tanoesoedibjo

Komisaris: Posma Lumban Tobing

Komisaris Independen: Hery Kusnanto

Komisaris Independen: Ahmad Rofiq

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Hari Susanto

Direktur: Salvona Tumonggor Situmeang

Direktur: David Wongso

Direktur: Parjan Rustam Lo

Direktur: Dhini Widhiastuti

Direktur: Adita Widyasari

Direktur: Budiman Hartanu

Direktur: Herman Kusno

Direktur Independen: Ruby Budiman

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: