Perkebunan Sulut jadi Andalan KEK Bitung

Wali Kota Bitung Maxmiliaan Jonas Lomban menegaskan pengolahan hasil perkebunan Sulut menjadi andalan utama yang dikembangkan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara.

Komoditi perkebunan tersebut, yakni kelapa, cengkih, pala, kopi dan coklat yang hasilnya sudah diekpor ke manca negara, katanya di Bitung, Rabu (16/11/2016).

Ia mengatakan, seperti tanaman kelapa memiliki berbagai turunan dan telah menjadi komoditas ekpor seperti minyak goreng, arang aktif, bungkil kelapa, sabut kelapa dan tepung kelapa.

"Buah kelapa ternyata di Filipina sudah dikembangkan menjadi 39 turunan seperti keju, sehingga konteks KEK ke depan dari komoditas perkebunan ini akan banyak memberikan peluang usaha," kata Lomban.

Selain itu, katanya, tanaman coklat juga sangat dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan Eropa, karena itu turunan tanaman ini juga dapat menjadi komoditas andalan melalui KEK.

Lomban menegaskan, pihaknya juga sudah mempromosikan KEK kepada berbagai investor agar melakukan investasinya di kawasan KEK Bitung, karena selain lokasi strategis memiliki berbagai fasilitas penunjang kegiatan.

Karena itu, kata Lomban, pihak pemerintah Kota Bitung, Sulut dan pemerintah pusat terus mempromosikan KEK Bitung agar semakin banyak investor mancanegara berinvestasi di kawasan itu.

Lomban melanjutkan ada perlakukan khusus bagi investor yang hendak berinvestasi di KEK, antara lain, keringanan pajak, pembebasan cukai.

Selain itu, pajak dalam Rangka Impor (PDRI) Tidak Dipungut dan Pajak Bumi dan Bangunan akan mendapatkan pengurangan sesuai dengan aturan yang berlaku. (Ant)