Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Meroket 329,1% di Kuartal III 2016

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Meroket 329,1% di Kuartal III 2016 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal III 2016 mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Tercatat pertumbuhan hasil investasi asuransi jiwa meroket sebesar 329,1 persen dari ?Rp15,91 triliun di kuartal III 2015 menjadi Rp36,45 triliun pada akhir kuartal III 2016.

Menurut Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, peningkatan hasil investasi ini sangat mempengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa dan dapat diinterpretasikan bahwa iklim investasi di Indonesia yang terus mengalami perbaikan.

"Kondisi IHSG yang membaik tahun ini menjadikan hasil investasi kami melonjak,? ujar Hendrisman dalam paparan kinerja asuransi jiwa kuartal III 2016 di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Ia menjelaskan, investasi di produk reksadana menjadi porsi terbesar yakni sebesar Rp126,24 triliun atau naik 30,5%. Sementara investasi pada saham menempati posisi kedua dengan investasi sebesar Rp107,40 triliun. "Kuartal III 2016 tumbuh 53 persen dibanding kuartal III 2015,? terang dia.

Sementara investasi pada SBN ( Surat Berharga Negara) sebesar Rp57,1 triliun, angka itu tumbuh 26,3 persen dari posisi kuartal III 2015 sebesar Rp45,2 triliun. Sedangkan Sukuk korporasi sebesar Rp31,04 triliun atau 8,3 persen, angka itu tumbuh 22 persen dari posisi akhir kuartal III 2015 sebesar Rp25,45.

Namum demikian investasi pada instrumen deposito justru turun ?atau -17.3 persen menjadi Rp49,22 triliun. Besaran itu 19,4 persen dari total investasi kuartal III 2016.

Menurut Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga AAJI, Christine Setyabudhi bahwa ?turunnya nilai investasi pada deposito dikarena kebijakan penurunan suku bunga simpanan yang dicanangkan pemerintah. "Memang ada perpindahan investasi dari deposito ke reksadana dan saham karena bunga deposito turun,? tuturnya di tempat yang sama.

Sementara itu, Hendrisman menambahkan, pertumbuhan ini menunjukkan komitmen tinggi industri asuransi jiwa Indonesia dalam melindungi masyarakat.

"Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi masyarakat memiliki perlindungan asuransi jiwa, sehingga mereka dan keluarga terlindungi saat terjadi risiko-risiko tak terduga seperti sakit, kecelakaan, dan meninggal dunia," tambah Hendrisman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: