Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Berupaya Perkuat Ikatan dengan Polandia Sebelum Brexit

Inggris Berupaya Perkuat Ikatan dengan Polandia Sebelum Brexit Kredit Foto: Royalounge.com
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri inggris Theresa May pada Senin (21/11/2016) mengatakan akan membicarakan kerjasama lebih erat dengan dalam bidang pertahanan, keamanan dan perdagangan dengan timpalan Polandia-nya, mencari landasan umum setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa.

"Saya yakin bahwa Brexit tidak akan melemahkan hubungan kami dengan Polandia, alih-alih itu akan bertindak sebagai katalis untuk memperkuatnya," kata May sebelum mengadakan pertemuan di Jalan Downing 10 (tempat tinggal dan kantor Perdana Menteri).

Polandia bergabung dengan Uni Eropa pada 2003 dan menjadi salah satu sekutu terdekat Inggris saat menuntut reformasi kelompok negara itu.

Perdana Menteri Beata Szydlo mengatakan berharap hubungan Inggris dengan uni Eropa menjadi "sedekat mungkin" dan mereka memerlukan "kompromi baik" dalam perundingan terkait Brexit.

"Apakah kami dapat menyelesaikan tugas sulit untuk membawa negosiasi ke arah hasil yang memuaskan akan bergantung kepada imajinasi dan kepemimpinan kami," kata dia dalam tulisan di surat kabar "Daily Telegraph".

Salah satu masalah utama dibicarakan pada Senin adalah masa depan wargaq Polandia di inggris. Sekitar 831.00 warga Polandia tinggal di Inggris pada 2015, peningkatan dari 750.000 orang pada 2004, kata Kantor Statistik Nasional Inggris.

May mengatakan berharap dapat menjamin hak sekitar tiga juta warga Uni Eropa di Inggris pasca-Brexit dan memberikan perlakuan yang sama kepada lebih dari satu juta warga Inggris di Eropa.

"Itu adalah sesuatu yang harus ditangani dengan dasar keadilan di penjuru Uni Eropa," kata Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon kepada Sky News.

Polandia menyalip India sebagai negara terlahir bukan Inggris bagi sebagian warga yang tinggal di inggris pada tahun lalu.

Perdebatan refernedum yang ada berfokus kepada kebebasan pergerakan di Uni Eropa dan tingkat catatan imigrasi.

Beberapa hari setelah pemungutan suara untuk Brexit, Kedutaan Besar Polandia di London menyampaikan kekhawatiran besar terkait apa yang mereka sebut sebagai insiden serangan kebencian yang diarahkan kepada kalangan Polandia.

Pemimpin juga akan memberikan rincian lanjut terkait perencanaan pengiriman pasukan infantri Inggris ke Polandia untuk membantu barisan timur NATO, Jalan Downing mengatakan.

Kedua negara itu sepakat bahwa negara Eropa lain perlu mencapai tujuan NATO yang mengerahkan setidaknya dua persen pendapatan domestik bruto untuk sektor keamanan. Inggris telah berkomitmen untuk mengeluarkan lebih dari dua persen hingga 2021. Polandia memenuhi target dua persennya pada tahun lalu dan telah mengatakan mereka akan mempertahankan angka itu tahun ini.

Pemerintahan Szydlo memandang Inggris sebagai pusat kebijakan luar negerinya di Uni Eropa sejak menjabat pada tahun lalu, yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya, yang mengarah ke Jerman. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: