Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Kekayaan Rumah Tangga di Indonesia Naik 6,4% Jadi US$1,8 Triliun

Wah, Kekayaan Rumah Tangga di Indonesia Naik 6,4% Jadi US$1,8 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekayaan rumah tangga di Indonesia bertumbuh sebesar 6,4% pada 2016 atau mencapai angka US$1,8 triliun. Bila ditilik dari mata uang domestik, krisis finansial global tidak berpengaruh besar pada kekayaan di Indonesia yang sejak tahun 2008 telah naik dengan laju tahunan rata-rata 5,9%.

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan bertajuk Global Wealth Report yang diterbitkan oleh Credit Suisse Research Institute (CSRI) sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Credit Suisse Research Institute melaporkan kekayaan per orang dewasa dalam rupiah telah meningkat enam kali lipat selama 2000-2016 (12,2% per tahun), sejalan dengan pertumbuhan kuat produk domestik bruto (PDB) per orang dewasa di Indonesia sebesar 12,3% antara tahun 2000 dan 2016.

"Kekayaan diproyeksikan meningkat sebesar 7,9% per tahun selama lima tahun berikutnya sehingga mencapai US$2,6 triliun pada 2021," tulis laporan tersebut.

Dari segi komposisi kekayaan, imbuhnya, 88% aset bruto di Indonesia berupa aset riil, sedangkan utang pribadi tetap berada pada angka rendah 6%. Di Indonesia, 84% dari jumlah penduduk orang dewasa memiliki kurang dari US$10.000 ? di atas angka rata-rata dunia yaitu 74%.

"Pada tingkat nilai kekayaan yang lebih tinggi, jumlah miliuner bertumbuh pesat sebesar 13% menjadi 112.000 orang dengan total kekayaan sebesar US$500 miliar. Jumlah individu dengan kekayaan bersih ultra tinggi (UHNW) juga bertambah signifikan sebanyak 25% menjadi 1.092 orang. Populasi miliuner diproyeksikan bertambah sebanyak 9,1% per tahun dan akan mencapai 173.000 di tahun 2021," lanjutnya.

Adapun, pertumbuhan kekayaan global secara keseluruhan tetap terbatas pada 2016, melanjutkan tren yang bermula pada 2013 dan berbanding tajam dengan tingkat pertumbuhan dua-digit yang tercatat sebelum krisis finansial global 2008.

"Dalam jangka menengah, diperkirakan hanya akan terjadi percepatan yang moderat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: