Calon Dubes Yuddy Chrisnandi akan Tingkatkan Hubungan Baik Indonesia-Ukraina

Calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyatakan akan meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Ukraina sehubungan dengan penugasan yang diberikan Presiden RI Joko Widodo kepadanya.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini dan akan melaksanakan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dalam membawa misi pemerintah dan membawa amanah seluruh rakyat Indonesia," ujar Yuddy Chrisnandi melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Pada Rabu (14/12) Yuddy Chrisnandi telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Duta Besar RI untuk Ukraina merangkap Republik Georgia dan Republik Armenia, di Komisi I DPR RI. Uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi I dilakukan untuk memastikan calon duta besar yang diajukan Presiden memiliki kelayakan.

Nantinya hasil uji kelayakan di Komisi I akan berupa rekomendasi kepada Presiden.

Yuddy mengatakan telah mempelajari sejarah hubungan Indonesia dan Ukraina sejak 1992, baik di bidang ekonomi, budaya, maupun politik dan pertahanan. Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu mengaku telah mendapatkan banyak informasi dan kemajuan positif dalam hubungan bilateral dan multilateral dengan Ukraina, Georgia, dan Armenia.

Yuddy, optimistis pencapaian itu akan terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang.

Yuddy berencana melakukan beberapa program kerja terkait di bidang pendidikan, budaya, ekonomi dan perdagangan serta pertahanan/keamanan, antara lain: Pertama, meningkatkan hubungan "business to business" untuk meningkatkan neraca perdagangan Indonesia-Ukraina dan "people to people" untuk meningkatkan hubungan budaya serta peningkatan "government to government". Kedua, melakukan dan mengembangkan "melted start-up" untuk memadukan "start-up" yang ada di Indonesia dengan yang ada di Ukraina. Baik untuk "attracting investor", "sharing ideas", atau "expanding market". Ketiga, membuat semacam "e-commerce" seperti yang dilakukan oleh Alibaba atau Lazada melalui "Big E-Commerce" Indonesia-Ukraina, tetapi khusus untuk produk-produk Indonesia. Keempat, melakukan program kolaborasi pariwisata dengan "business development" melalui kegiatan "holiday with business", misalnya paket perjalanan wisata ke Indonesia yang ditambah dengan wisata ke UKM-UKM yang telah memiliki standar ekspor. Kelima, melakukan eksibisi kebudayaan dengan mengirimkan pelaku seni budaya dan industri kreatif dari berbagai daerah di Indonesia.? Keenam, menginisiasi pelaku industri kreatif, kreator, dan pegiat bisnis sosial media dari Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar internasional, atau paling minim melakukan kolaborasi dengan pelaku bisnis di Ukraina, Armenia dan Georgia.

Ketujuh, mendorong kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif seperti pemilik akun youtube Indonesia untuk berkreasi atau kolaborasi misalnya dengan para kreator Ukraina.

Kedelapan, membuat sebuah kerja sama riset antara pusat kajian pada tingkat fakultas di Indonesia dan Ukraina.

Kesembilan, mendorong para mahasiswa Indonesia kuliah dengan dukungan beasiswa, baik dari pemerintah maupun swasta, dalam konteks hubungan kerja sama pertahanan dan militer.

Kesepuluh, meneruskan perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh Presiden Ukraina khususnya dalam bidang persenjataan TNI/Kepolisian, serta membangun kerja sama antara BUMN strategis dibidang pertahanan dan keamanan seperti Pindad, PT. PAL, dan PT. Dirgantara Indonesia (DI) dengan industri di Ukraina, Georgia dan Armenia. "Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Komisi I DPR RI yang telah melakukan 'fit and proper test' terhadap saya," ujar Yuddy. (Ant)