Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Mogok Awak Kabin British Airways Ditangguhkan

Aksi Mogok Awak Kabin British Airways Ditangguhkan Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemogokan yang direncanakan oleh awak kabin British Airways telah ditangguhkan, demikian menurut serikat pekerja Unite.

Sebelumnya, awak kabin British Airways yang berbasis di Bandara Heathrow berencana untuk menggelar aksi mogok di hari Natal dan hari Boxing secara berturut-turut terkait tuntutan gaji dan kondisi kerja. Aksi yang didukung oleh serikat pekerja Unite tersebut akan melibatkan 4.500 staf yang terikat kontrak pada armada campuran yang bergabung di maskapai BA sejak tahun 2010.

Unite mengatakan mereka dibayar lebih rendah dari staf lain dan gaji yang dibayarkan oleh BA dianggap tidak sesuai dengan ketentuan. Pembicaraan di layanan konsiliasi Acas telah menggriring pada opsi penawaran revisi yang akan diajukan ke pemungutan suara anggota serikat. British Airways mengatakan pihaknya menyambut baik langkah tersebut.

"Kami saat ini memiliki tawaran baru dari perusahaan yang akan kita ajukan kepada anggota kami. Pemogokan selama Natal dan hari Boxing kini ditangguhkan," kata Sekjen Unite Len McCluskey seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (25/12/2016).

"Ini akan menjadi pilihan bagi anggota kami untuk memutuskan apakah British Airways telah berbuat cukup untuk memenuhi keinginan mereka."

Dengan adanya rencana aksi pemogokan yang melibatkan kereta api, kantor pos, penerbangan, dan petugas bagasi, serikat pekerja telah dituduh mengkoordinasikan aksi industrial. Namun Len McCluskey telah membantah tuduhan tersebut.

Unite berpendapat bahwa gaji bagi mereka yang terikat kontrak pada armada campuran diiklankan antara ?21.000 dan ?25.000, namun pada kenyataannya mereka hanya dibayar mulai dari ?12.000 ditambah dengan ?3 per jam saat penerbangan.

Unite sebelumnya mengatakan bahwa setengah dari staf armada campuran telah mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa dari mereka bahkan harus tidur di mobil, karena tidak mampu membeli bensin untuk pulang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: