Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota DPR Perjuangkan Bantuan Alat Pertanian ke Petani Kotim

Anggota DPR Perjuangkan Bantuan Alat Pertanian ke Petani Kotim Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palangka Raya -

Anggota Komisi IV DPR RI Hamdhani berkomitmen akan terus memperjuangkan agar bantuan alat pertanian dari pemerintah pusat dapat terus disalurkan ke petani Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pemkab Kotim memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan kemajuan pertanian sehingga perlu diperjuangkan berbagai bantuan dari Pusat agar semakin optimal, kata Hamdhani, Palangka Raya, Senin (26/12/2016).

"Saya pun telah beberapa kali menyampaikan kepada Kementerian Pertanian agar memprioritaskan realisasi program ke petani di Kotim untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus mewujudkan kedaulatan pangan," tambahnya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Kalteng memiliki kepedulian yang besar terhadap kemajuan pertanian. Hal itu terlihat dari selalu hadir dalam berbagai kegiatan pertanian, dan terakhir saat penanaman padi di kawasan pertanian Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotim, baru-baru ini.

Mantan Anggota DPD RI periode 2009-2014 ini tidak hanya hadir dan memberi motivasi Petani namun juga memberikan sejumlah alat mesin pertanian kepada para petani di Kabupaten Kotim itu, yakni 2 traktor roda empat dan 5 mesin penanam padi di Kabupaten Kotim.

"Saya berkeyakinan bahwa pertanian Indonesia, khususnya di Provinsi Kalteng akan berkembang pesat. Selain tanahnya subur, masyarakat yang bekerja sebagai petani pun selalu bekerja keras dan tak kenal lelah dalam mencapai hasil panen sesuai harapan," kata Hamdani.

Anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini menyebut adanya rencana Kementan menjadikan Kalteng, khususnya Kabupaten Kapuas sebagai Pusat pertanian organik Indonesia semakin menguatkan keyakinannya terhadap kemajuan pertanian.

Dia mengatakan hasil dari pertanian organik, khususnya beras sangat memuaskan. Sebab harga per kg beras organik di pasar Internasional berkisar 6 Euro atau sekitar Rp90ribu hingga Rp100 ribu dan itu telah dilaksanakan petani di Tasik.

"Apalagi rencana Mentan ingin membuat pertanian organik seluas 300ribu hektar di lahan eks PLG, akan memberikan keuntungan yang luarbiasa bagi petani maupun pemasukan Negara," demikian Hamdhani. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: