Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMM Minta Semen Rembang Harus Jaga Kelestarian Lingkungan

IMM Minta Semen Rembang Harus Jaga Kelestarian Lingkungan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Taufan Putra Revolusi Karompot mengatakan bahwa pabrik Semen Rembang harus memperhatikan terjaganya kelestarian lingkungan apabila nantinya jadi beroperasi.

"Kalau ternyata cuma merusak lingkungan, alam tidak dijaga dari beroperasinya sebuah perusahaan di Indonesia, maka sama saja menciptakan investasi bencana untuk masa depan," kata Taufan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (1/1/2017).

Begitu juga dengan Semen Rembang, Taufan mengungkapkan perlu ditinjau dan dikaji kembali mengenai dampak manfaatnya dan pengaruh terhadap kelestarian lingkungan sehingga nantinya diketahui secara pasti kelayakannya.

"Apakah betul Semen Rembang membawa manfaat, sejauh mana manfaatnya itu atau sebaliknya menghancurkan lingkungan," tuturnya.

Hal lain yang disampaikan Taufan adalah di balik kisruh Semen Rembang saat ini, dapat saja berawal dari persaingan bisnis industri yang ada. "Tidak bisa dimungkiri kalau setiap industri pasti yang dicari kan keuntungan. Itu bisa saja menjadi penyebab saling berebut keuntungan antarindustri," ucap Taufan.

Kendati begitu, Taufan meminta agar sebaiknya tidak perlu terjadi gesekan di antara masyarakat yang mendukung dan menolak pabrik semen. Setiap pihak diharapkan dapat meredam aksi dukung dan tolak Semen Rembang sehingga mencegah terjadinya benturan antara kelompok masyarakat.

Polemik Semen Rembang, ujar Taufan, juga berakibat buruk untuk perkembangan investasi nasional. Taufan menyampaikan, dampak besarnya nanti bisa ke sektor perekonomian nasional apalagi dengan kondisi yang belum stabil.

"Tetapi juga harus diteliti apakah pengaruh negatif investasi tersebut ikut dirasakan secara ekonomi ke masyarakat bila pabrik Semen Rembang tetap terus atau tidak," katanya.

Taufan juga menyayangkan sikap pemerintah pusat seperti Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkesan lamban menyelesaikan persoalan Semen Rembang dan menyerahkannya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Akibatnya, kata dia, membuat pihak pemerintah daerah kebingungan karena sikap lepas tangan pusat. "Ini berarti ada yang salah dengan jalur birokrasi di Indonesia. Pemerintah pusat yang berwenang justru lamban. Perlu ada yang diperbaiki birokrasinya," ujarnya.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah memutuskan bahwa persoalan Semen Rembang diserahkan kajian kelayakannya kepada tim kecil yang terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian BUMN, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Kantor Staf Presiden.

Pabrik Semen Rembang direncanakan awalnya mulai beroperasi pada awal tahun 2017. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya juga telah mempertemukan kedua kubu pendukung dan penolak Semen Rembang guna diserap aspirasinya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: