Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat E-Warong, Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan

Lewat E-Warong, Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan Kredit Foto: Antaranews.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah terus berupaya memutus mata rantai kemiskinan agar tidak turun temurun, salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi dari keluarga kurang mampu lewat Elektronik Warung Gotong Royong (E-warong).

"Dari hasil berbagai pertemuan dan diskusi, pemberdayaan ekonomi secara signifikan bagi mayarakat kurang mampu dilakukan melalui format E-Warong," kata Mensos pada Peluncuran Layanan E-warong KUBE-PKH, Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS), Penyaluran bantuan sosial dan subsidi di Kantor Wali Kota Depok, Jawa Barat, Senin (9/1/2017).

Selama ini penerima bantuan subsidi pangan raskin harus menebus Rp1.600 per kilogram beras, tetapi dengan bantuan pangan dikonversikan, misalnya ada Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Rp8.000 per kilogram di E-warong seluruh Indonesia, Rp8.900 di titik tertentu. "Dengan ada HET harga-harga bisa dipantau, misalnya beras medium di E-warong Rp7.900 dan tidak boleh melebihi Rp8.000, termasuk untuk harga gula Rp12.500 per kg," katanya.

Penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), setiap bulan akan menerima atau diisi Rp110 ribu dalam kartu tersebut dan bisa membelanjakan di E-warong, dan jika ada sisa tidak akan hangus karena bisa "top up" bulan berikutnya. "Sisa dari membelanjakan produk dijamin tidak akan hangus, tapi malah bisa diakumulasikan dan ditambah dengan 'topup' Rp110 pada bulan berikutnya," katanya.

Di E-warong, penerima bansos hanya dapat membeli barang tertentu seperti beras, gula, minyak goreng dan tepung dan tidak dapat dibeli barang lain seperti misalnya rokok. Harga barang di E-warong juga lebih murah dibandingkan warung lainnya juga harga pasaran karena langsung dari Bulog.

Lebih lanjut dia mengatakan bantuan pangan rastra tidak bisa diuangkan tapi hanya bisa dikonversikan. Sedangkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) bisa dicairkan dan bisa menabung, karena dalam KKS sudah dilengkapi dengan akun dan sistem e-wallet. Selain konversi pangan, elpiji tiga kg juga sudah diitegrasikan di lebih 30 kota di seluruh Indonesia dengan subsidi dalam kartu KKS. Salah satu kota yang sudah mengintegrasikan tersbut, yaitu di kota Semarang, Jawa Tengah. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: