Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

77,53% Masyarakat Indonesia Dukung Pembangunan PLTN 

77,53% Masyarakat Indonesia Dukung Pembangunan PLTN  Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terus digaungkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Untuk mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadap wacana tersebut, BATAN bekerja sama dengan PT Pro Ultima kembali melakukan survei di 2016. Hasilnya 77,53% masyarakat mendukung pembangunan PLTN.?

Hasil survei tersebut menunjukkan tren positif terhadap dukungan pembangunan PLTN. Dalam survei yang dilakukan sejak tahun 2011, dukungan terus meningkat. Dimana pada tahun 2011, dukungan sebesar 49,5%, tahun 2012 sebesar 52,9%, 2013 sebesar 64,1%, tahun 2014 sebesar 72%, dan tahun 2015 sebesar 75,3%.?

Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto mengungkapkan, survei tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN di Indonesia. Setiap survei diikuti dengan sosialisasi pemahaman masyarakat tentang manfaat tenaga nuklir untuk listrik. Bedanya survei tahun 2016 tidak diikuti dengan sosialisasi tersebut, namun demikian hasilnya tetap positif.?

?Survei ini untuk mengetahui persepsi masyarakat. Meskipun tidak diikuti sosialisasi, tapi ini justru mencerminkan keinginan masyarakat,? ujar Djarot.?

Djarot sendiri mengatakan, saat ini sudah siap untuk melaksanakan pembangunan PLTN. Sejumlah persiapan yang dimiliki telah memadai, baik itu dari infrastruktur, SDM, dan land bank sudah memadai.?

?Hanya tinggal menunggu instruksi pemerintah untuk go nuklir, kami sudah siap, bahkan sejak lima tahun yang lalu kami sudah siap,? ujar Djarot.?

Namun demikian, menurut Djarot, hingga saat ini PLTN masih menjadi pilihan terakhir dari sejumlah sumber pembangkit listrik yang dapat dikembangkan, seperti PLTA, PLTS, PLTU, dan dari sumber energi baru terbarukan lainnya. Dalam program 35 ribu MW sendiri, PLTN diharapkan menyumbang 5000 MW pada tahun 2024-205 mendatang.?

?Pembangunan PLTN paling cepat juga membutuhkan waktu 8 tahun, jika saat ini dibangun tahun 2025 baru selesai,? ujar Djarot.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: