Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UEA Investasikan US$163 Miliar untuk Energi Terbarukan

UEA Investasikan US$163 Miliar untuk Energi Terbarukan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi sebesar US$163 miliar dalam proyek-proyek yang menghasilkan setengah dari kebutuhan listrik nasional dari energi terbarukan.

Negara-negara produsen minyak utama di Teluk Arab tersebut berharap rencana tersebut dapat dicapai pada tahun 2050 dan menyatakan ingin menyeimbangkan kebutuhan ekonomi terhadap tujuan lingkungan.

UEA memiliki potensi tenaga surya yang cukup besar dan bersemangat untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. UEA berada di urutan ke delapan pada daftar Bank Dunia dalam dalam emisi CO2 gas rumah kaca per kapita. Negara-negara tersebut meliputi Qatar, Kuwait dan Bahrain.

Perdana Menteri UAE Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum mengatakan target itu dapat terpenuhi pada tahun 2050, 44 persen dari kebutuhan energi negara akan disediakan oleh energi terbarukan, dengan 38 persen dari gas, 12 persen dari bahan bakar fosil, dan 6 persen dari energi nuklir.

"Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sebesar 40 persen dan meningkatkan kontribusi energi bersih sebesar 50 persen", tulis PM UAE Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, dalam akun twitternya, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (11/1/2017).

"Pemerintah UEA telah membuat prestasi dalam menyusun strategi energi terpadu bagi negara," tambahnya.

Dubai dan Abu Dhabi khususnya telah berada di garis depan dari desakan UEA untuk mengubah sumber daya ke dalam energi terbarukan. Pada bulan Juni, Dubai mengumumkan niatnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya besar yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2030.

Sementara itu, pada tahun 2014, Abu Dhabi membuka apa yang dianggap sebagai stasiun operasi listrik tenaga surya terbesar di dunia. Perusahaan-perusahaan dari Korea Selatan juga membangun empat reaktor nuklir di dekat Abu Dhabi, yang diharapkan akan menghasilkan 1.400 megawatt pada tahun 2020.

Di tempat lain, Maroko, Tunisia dan Yaman berjanji pada bulan November untuk hanya menggunakan energi terbarukan pada tahun 2050.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: