Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

32 Tahun Karya Dwi Sapta Group, dari Studio Foto Hingga Go International

32 Tahun Karya Dwi Sapta Group, dari Studio Foto Hingga Go International Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perjalanan bisnis Dwi Sapta Group, agency lokal terkemuka dan terbesar di Indonesia memasuki babak baru. Perusahaan advertising agency yang kini berusia 35 tahun ini semakin fokus untuk menggarap pasar international.

Dwi Sapta Group berdiri pada tahun 1981, berawal dari sebuah Studio Foto di Jakarta Timur. Saat ini perusahaan yang dipimpin oleh Adji Watono ini telah menjadi agency lokal dengan full service advertising agency, seperti layanan terintegrasi IMC dalam bidang advertising, media, riset, public relations, digital dan brand activation.

Selama ini klien Dwi Sapta Group adalah merek-merek ternama di Indonesia dan telah bekerja sama lebih dari satu dekade. Setidaknya ada 150 merek pengiklan, yang saat ini mulai mengekspor produknya ke luar negeri. Dwi Sapta Group berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap seluruh agenda bisnis para kliennya yang membutuhkan jaringan global.

Adji Watono, CEO Dwi Sapta Group mengatakan, untuk memulai langkah tersebut tidak bisa berdiri sendiri melenggang tanpa ada strategic partner. Maka dari itu diputuskan untuk menggandeng Dentsu Aegis Network, perusahaan advertising multinasional yang beroperasi di 145 negara. Ini merupakan langkah yang tepat untuk memperkuat dan memperkaya jaringan international.

?Bergabung dengan Dentsu Aegis Network memungkinkan kita untuk belajar mengenai tool-tool internasional dan bersinergi dengan klien untuk mendorong pertumbuhan regional,? ujar Adji, saat perjanjian marger dua perusahaan tersbeut di Jakarta (25/1/2017).

Selanjutnya, dari 11 perusahaan yang dimiliki Dwi Sapta Group, 8 perusahaan akan bergabung dengan Dentsu Aegis Network. Delapan perusahaan tersebut adalah, dua advertising agency (Dwi Sapta dan Main Ad), dua media spesialis agency (DSP Media dan Main Media, satu digital agency (Inexus), satu brand activation agency (BEE Activator), satu Public Relations Agency (Dwi Sapta PR), dan satu research agency (Dwi Sapta Research).

Setelah perjanjian marger tersebut, Adji menyerahkan tampuk pimpinan ke anak sulungnya Maya Watono sebagai CEO, Adji sendiri tetap memimpin sebagai Chairman dan Founder Dwi Sapta Group. Maya Watono menambahkan, latar belakang dilakukannya marger dua raksasa periklanan tersebut, mengingat di era globalisasi persaingan di industri periklanan Indonesia menjadi semakin kompetitif.

?Dwi Sapta Group harus siap menyikapi perubahan tersebut dan beradaptasi untuk dapat bersaing di pasar international,? ujar Maya.

Marger antara Dwi Sapta Group dan Dentsu Aegis Network, menurut Maya, menggabung dua group periklanan dengan latarbelakang yang berbeda namun untuk tujuan yang sama yakni untuk menjadi lebih besar. Marger itu juga menandai ?A New Chapter In The Indonesian Advertising Industri? dua perusahaan raksasa di Indonesia ini.

Sementara itu, CEO Dentsu Aegis Network Indonesia, Harris Thajeb, mengatakan Dwi Sapta Group adalah group perusahaan advertising independen terbesar di Indonesia dengan layanan full service agency dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pasar Indonesia. Klien Dwi Sapta Group terutama berasal dari perusahaan makan dan minuman, industri farmasi, yang merupakan industri utama dalam perekonomian Indonesia dengan daya beli masyarakat yang sangat kuat.

?Sosok Pak Adji adalah pemimpin yang sangat dihormati dalam industri periklanan dan media di Indonesia. Berprestasi dan berani berinovasi, serta memiliki prinsip dan komitmen bisnis yang kuat dalam mensukseskan produk-produk kliennya,? ujar Harris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: