Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Bank JTrust Buka Suspensi Saham Terhambat Saham Milik LPS

Upaya Bank JTrust Buka Suspensi Saham Terhambat Saham Milik LPS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berencana mengajukan pencabutan status penghentian perdagangan sementara (suspensi) sahamnya, namun rencana itu masih terganjal dengan persoalan kepemilikan saham oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Direktur Bank JTrust Indonesia Helmi A Hidayat mengatakan para pemegang saham publik telah mempertanyakan kepemilikan sahamnya dan mempertanyakan status suspensi tersebut.? Oleh karena itu, saat ini perseroan tengah melakukan kajian guna mengajukan pencabutan suspensi tersebut.

"Kita tidak tahu berapa milik LPS, masih kita hitung," katanya di Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Lebih? lanjut, dirinya mengatakan perseroan mengharapkan kejelasan kepemilikan saham LPS di JTrust dapat rampung di semester pertama tahun ini. Sebagai gambaran, sejak tahun 2008 hingga November 2014, saham bank yang dulu bernama Bank Mutiara itu dikuasai oleh LPS dengan menggenggam porsi saham sebanyak 99,96%.

Sebelumnya Direktur JTrust Indonesia Felix Hartadi mengatakan proses penjualan saham perseroan dari LPS ke JTrust Co.,Ltd hinga saat ini belum tuntas dilaksanakan. Perseroan tengah menunggu laporan lebih lanjut dari LPS.

Di samping itu perseroan juga tengah melakukan kajian untuk melakukan registrasi saham seri A ke Bursa sebagai salah satu upaya lainnya agar saham perseroan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Terkait kinerja, sepanjang tahun ini perseroan berambisi untuk meningkatkan jumlah penyaluran kreditnya. JTrust Indonesia menargetkan dapat menumbuhkan distribusi kredit sebesar 8,98% menjadi Rp12,13 triliun bandingkan dengan proyeksi kredit di tahun 2016 yang hanya mencapai Rp11,13 triliun.

Meski begitu, target pertumbuhan kredit perusahaan masih lebih rendah dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memprediksi penyaluran kredit perbankan bakal berada di kisaran12% hingga 14%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: