Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Sulampua Gelar Pertemuan dengan 300 Pelaku Industri Jasa Keuangan

OJK Sulampua Gelar Pertemuan dengan 300 Pelaku Industri Jasa Keuangan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menggelar pertemuan tahunan dengan sekitar 300 pelaku industri jasa keuangan di kantornya di Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, Sulsel, Kamis, 2 Februari. Pertemuan tahunan itu dirangkaikan dengan peresmian operasional Gedung Kantor OJK Regional 6 Sulampua. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, turut hadir dalam dua kegiatan tersebut.

Dalam pertemuan tahunan bertema 'Menjaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan dan Membangun Optimisme untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat', OJK Sulampua mendorong perbankan dan pelaku industri jasa keuangan terus memacu kinerja agar laju pertumbuhan ekonomi bisa semakin cepat. "Pertumbuhan ekonomi di Sulsel berada di atas nasional pada 2016 dan itu perlu terus kita dorong," kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Bambang Kiswono, Kamis, (2/2/2017).

Dalam kesempatan tersebut, OJK Sulampua memberikan penghargaan kepada sejumlah instansi, baik itu pemerintah maupun perbankan yang berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi. Kategori perangkat daerah penggerak TPKAD teladan diberikan kepada Kantor Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulsel. Lalu, kategori lembaga jasa keuangan paling kontributif meningkatkan inklusi keuangan menjadi milik BRI, BNI dan Bank Sulselbar.

Selanjutnya, penghargaan kategori lembaga paling kontributif dalam meningkatkan literasi keuangan dianugerahkan kepada Kantor Perwakilan Bursa Efek Makassar, PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Pegadaian. Disampaikannya pula, indeks literasi keuangan di Sulsel mengalami peningkatan dari 14,36 persen pada 2013 menjadi 28,36 persen pada 2016. Kenaikan juga terjadi di indeks inklusi keuangan dari 47,51 persen menjadi 68 persen. "Capaian kita lebih tinggi dari angka nasional yakni 67,82 persen."

Bambang mengatakan wujud nyata upaya menggerakkan perekonomian daerah, pihaknya meneken nota kesepahaman alias MoU dengan Pemprov Sulsel. Kerjasama itu juga melibatkan perbankan untuk akselerasi penyaluran kredit ke sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. "Ini adalah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif," tutur dia.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan dukungan kepada pemerintah daerah khususnya di Kawasan Timur Indonesia sangat penting. Diklaimnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung dari kawasan ini. "Di Timur, kita memiliki 5.000 sungai dan 27 gunung yang kaya dengan potensi alam, mulai dari emas sampai minyak. Karena itu, untuk pengembangan Indonesia harus konsentrasi ke daerah Timur," ucap politikus Partai Golkar tersebut.

Syahrul juga mendorong OJK dan perbankan untuk memberikan kepercayaan kepada pemerintah daerah dalam menggerakkan perekonomian. Kredit usaha rakyat diharapnya bisa lebih banyak pada tahun ini. Sulsel sendiri akan fokus pada sejumlah sektor di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan. "Kami juga tidak lupa dengan sektor maritim yang memang menjadi fokus di pemerintahan pusat pada tahun lalu," tuturnya.

Ketua Dewan Komisoner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan setelah sukses di sektor maritim pada tahun lalu, pihaknya akan mendorong pendanaan ke sektor lainnya pada 2017. Toh begitu, sektor maritim harus tetap dilanjutkan, dimana tahun lalu dikucurkan anggaran sebesar Rp22,3 triliun. "Tahun ini kredit usaha rakyat cukup besar sampai Rp110 triliun dan itu akan didorong ke sejumlah sektor, tidak hanya di maritim dan perdagangan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: