Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asuransi Pendidikan: Asuransi yang Sebenarnya Tidak Ada

Oleh: Hasan Azzahid, Senior Advisor AZ Consulting

Asuransi Pendidikan: Asuransi yang Sebenarnya Tidak Ada Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melihat judulnya mungkin Anda terkaget-kaget. Cukup kontroversial. Untuk Anda yang terlanjur?membeli asuransi pendidikan, Anda mungkin kalang kabut, bingung, kesal dengan agen yang menawarkan. Dan mungkin agen asuransi naik darah membaca ini. Akan tetapi, yang akan saya infokan ke Anda adalah benar adanya. Ya, tidak ada yang namanya asuransi pendidikan.

Pertama, Anda harus mengerti esensi produk asuransi. Contohnya, asuransi jiwa mengganti kerugian yang muncul akibat hilangnya jiwa. Asuransi kesehatan mengganti biaya yang muncul akibat hilangnya kesehatan seseorang. Asuransi kendaraan mengganti kerugian yang disebabkan kecelakaan, kerusakan, atau hilangnya kendaraan. Mengerti kesimpulannya? Asuransi digunakan untuk melindungi kerugian.

Coba Anda jawab, apa penggantian kerugian asuransi pendidikan? Mengganti kerugian yang muncul akibat seseorang kehilangan pendidikan? Tidak bukan? Terus apa? Ya, secara pengertian saja asuransi pendidikan tidak menjelaskan risiko apa yang dilindungi.

Kedua, apa sih isi asuransi pendidikan itu? Ternyata isi dari asuransi pendidikan adalah asuransi jiwa dengan investasi. Asuransi jiwa tersebut biasanya asuransi jiwa yang memiliki nilai tunai seperti whole life, endowment, atau unitlink. Jadi, bukannya Anda melindungi pendidikan anak, Anda disuruh untuk mengambil asuransi jiwa dengan investasi.

Kalau Anda mengambil asuransi jiwa, berarti jika anda menginginkan seseorang mendapatkan sejumlah uang, harus ada yang meninggal terlebih dahulu! Nanti agen yang menawarkan ngeles dengan bilang biaya pendidikan Anda diambil dari investasi yang sudah Anda setorkan. Oke, coba cek polis Anda, berapa besar porsi investasi dibanding preminya? Jangan-jangan porsi investasinya hanya 30% dari preminya.

Ketiga, karena membicarakanasuransi jiwa maka tentu saja ada tertanggung dan ada penerima manfaat. Jika Anda sudah terlanjur?membeli asuransi pendidikan, coba cek polis Anda. Siapa nama yang ditulis di bagian "tertanggung"? Jika tertanggung dalam polis Anda adalah anak Anda maka jika Anda meninggal, anak Anda tidak mendapatkan apa-apa. Jika seperti itu, uang yang diberikan asuransi baru cair ketika anak Anda meninggal loh. Kalau anak Anda yang meninggal, untuk apa dananya? Kan asuransi pendidikan dimaksudkan untuk anak anda, bukan untuk Anda.

Jadi mengerti ya, asuransi pendidikan sebenarnya adalah asuransi jiwa yang dilabeli "pendidikan". Apabila Anda menginginkan dana pendidikan yang baik dan benar, lebih baik anda berkonsultasi ke perencana keuangan independen dan bukan mengambil asuransi jiwa yang dilabeli "pendidikan".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: