Jabar Akan Olah Sampah Jadi Energi Listrik

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat (BPLHD Jabar) akan menerapkan teknologi pengelolaan sampah menjadi energi listrik. Teknologi waste to energy ini akan dilakukan di Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.

Kepala BPLHD Jabar Anang Sudarna menjelaskan teknologi tersebut bagian dari pendampingan lelang investasi Legok Nangka oleh LKPP. Mereka memberikan informasi teknologi yang bisa digunakan di Legoknangka.

Anang mengaku pengolahan sampah menjadi energi listrik memerlukan nilai investasi yang cukup tinggi ketimbang teknologi pengolahan sampah di TPPAS Nambo.

"Untuk TPPAS Nambo, sampah akan diolah untuk bahan bakar pabrik semen. Sampah jadi briket sampah. Teknologi relatif sederhana sehingga biaya lebih murah, Rp600 miliar. Kalau untuk Legok Nangka pastinya lebih mahal bisa mendekati Rp1 triliun karena diproyeksikan untuk mengolah sampah 1.800 ton perhari," katanya di Bandung, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, melalui pendampingan LKPP tersebut lelang invetasi TPPAS Legok Nangka akan lebih terarah, sedangkan Pemprov Jabar berlaku sebagai panitia.

"Gubernur sudah tanda tangan Mou bersama dengan Kepala LKPP. LKPP bantu kita untuk dampingi pelaksanaan lelang tersebut," ujarnya.

Anang menambahkan lelang invetasi dan lelang barang dan jasa itu beda. Lelang biasa, pemprov yang punya kegiataan dan melalakukan lelang kepada mereka penyedia jasa.

"Kalau lelang invetasi kita punya pekerjaan mereka berinvetasi, mereka yang biayai pekerjaan itu," pungkasnya.