Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips dan Trik Mempresentasikan Rencana Bisnis Social Enterprise

Tips dan Trik Mempresentasikan Rencana Bisnis Social Enterprise Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jika presentasi ide social enterprise (SE) kita sukses, biasanya kita akan mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan rencana bisnis. Dalam proses seleksi proposal untuk beberapa program hibah, biasanya conceptual notes?kurang lebih isinya merupakan elaborasi dari theory of change atau logical framework dari suatu program yang diajukan adalah dokumen yang diminta di tahap awal seleksi. Setelah conceptual notes kita lolos seleksi awal, barulah akan diminta menyerahkan proposal utuhnya. Jadi memang, merancang dan merencanakan cara kita menyampaikan ide adalah suatu hal yang penting.

Jika di tataran penyampaian ide saja sudah gagal, kita tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan business plan kita. Namun, jika presentasi business plan juga tidak digarap dengan baik, hasil akhirnya akan tetap gagal mendapatkan dukungan. Keberhasilan di tataran presentasi ide pun menjadi percuma. Akan tetapi, dari segi pengalaman tentu tetap akan ada pembelajaran yang dapat dipetik.

Umumnya, waktu untuk presentasi business plan adalah sekitar 30 menit sampai satu jam. Hal ini berkaitan dengan skala dana yang ingin diakses. Semakin besar, semakin lama. Untuk konteks start-up, biasanya alokasi waktunya adalah 30 menit dengan waktu presentasi sekitar 10-15 menit dan sisanya untuk tanya jawab. Standar yang berlaku sekarang adalah presentasi dengan alat bantu komputer dan proyektor. Biasanya presenter akan menyiapkan dokumen paparan (powerpoint slides) yang merupakan ringkasan dari isi business plan.

Tips pertama, perkuat motivasi atau latar belakang munculnya ide Anda dengan foto. Dalam presentasi, plot yang sejauh ini dipandang cukup efektif untuk berbagai konteks adalah motivasi, rasional, dan kesimpulan yang kuat. Motivasi adalah pembukaan awal yang menjelaskan garis besar atau outline presentasi serta latar belakang munculnya ide.

Pada bagian latar belakang ide ini sebaiknya mulai disisipkan foto-foto yang dapat menarik perhatian audiens dan memprovokasi rasa ingin tahu mereka. Foto-foto bisa yang menggambarkan gunungan sampah di tempat pembuangan sementara yang pada umumnya berada di tengah kota atau di sekitar area tempat tinggal masyarakat. Besar kemungkinan foto ini akan bisa mulai mencuri perhatian audiens karena benar-benar menunjukkan gunungan sampah, dan bukan tumpukan sampah biasa.

Tip kedua, perkuat pesan bahwa ide atau konsep anda sangat rasional maka perlu didukung. Setelah pembukaan presentasi, hal berikutnya adalah menjabarkan isi business plan. Tujuan dari bagian inti presentasi ini adalah untuk meyakinkan audiens bahwa rancangan dan rencana kita bersifat inovatif, rasional, dan layak diimplementasikan. Jadi, selain menjelaskan ide, konsep, dan rangkaian rencana kita, perlu juga menyajikan data-data atau informasi yang menunjukkan bahwa ide, konsep, dan rangkaian rencana kita itu masuk akal.

Tip ketiga, pertanyaan dan ilustrasi untuk mendukung sebuah penutup yang kuat. Untuk meninggalkan kesan yang bertahan cukup lama di benak audiens, bagian penutup perlu diisi dengan pesan yang kuat. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat validatif dan ilustrasi dapat membantu kita untuk meninggalkan pesan yang kuat itu.

Trik pertama, jika SE Anda menghasilkan produk atau layanan yang dapat didemonstrasikan maka demonstrasikanlah secara menarik.

Terkadang, untuk meyakinkan investor atau tim juri, bukan hanya isi presentasi kita yang penting. Bagaimana membawakannya juga penting. Investor sesungguhnya bukan berinvestasi pada ide Anda, melainkan berinvestasi pada Anda. Oleh karena itu, elemen karakter atau kepribadian Anda perlu dimunculkan. Salah satu caranya adalah dengan mendemonstrasikan produk atau layanan yang sudah dirancang.

Mendemonstrasikan produk atau layanan biasanya berhasil mencairkan suasana. Kita yang berpresentasi juga menjadi lebih rileks sehingga gaya atau karakter diri yang paling natural dapat muncul dengan sendirinya.

Tunjukkan bahwa Anda punya orientasi untuk tumbuh. Salah satu kriteria minimum SE adalah sustainability atau keberlanjutan. Namun, bagi SE yang memerlukan penanaman modal dari investor, sekadar bisa berkelanjutan tidak akan cukup meyakinkan investor. Anda harus berorientasi tumbuh. Nah, untuk mendukung target berkelanjutan dan tumbuh, sebuah organisasi termasuk SE harus mulai memikirkan badan hukumnya.

Jika kegiatan selalu dikelola dalam bentuk proyek sehingga timnya hanya bersifat ad hoc seperti sebuah kepanitiaan, otomatis kesan bahwa Anda sudah punya orientasi tumbuh menjadi sirna. Suatu kegiatan yang organisasinya tidak memiliki status badan hukum yang jelas akan sulit untuk tumbuh besar. Tanpa badan hukum, sebuah organisasi tidak akan bisa mengelola dana besar atau mendapatkan pekerjaan/pesanan dari perusahaan besar karena berbadan hukum umumnya merupakan salah satu persyaratan.

Jadi, penting bagi Anda mempelajari bentuk badan hukum yang sesuai untuk memayungi kegiatan bisnis dan pemberdayaan sosial Anda. Untuk konteks Indonesia, hanya tiga bentuk badan hukum yang umum digunakan untuk memayungi kegiatan usaha, yaitu perseroan terbatas, koperasi, dan yayasan. Jadi, tentukan bentuk badan hukum yang sesuai, lalu tunjukkan dalam presentasi anda pada tahun ke berapa kelembagaan pengelolaan kegiatan Anda akan berubah dari informal menjadi formal.

Jika Anda sudah punya seorang mentor yang juga merupakan sosok terkemuka, tampilkan. Sekali lagi ditekankan, investor itu sebenarnya berinvestasi pada manusia-manusia yang menginisiasi dan akan turut mengelola suatu proyek atau organisasi, jadi bukan pada proyek atau organisasi itu sendiri. Organisasi tidak bisa mengambil keputusan, orang-orang di dalamnyalah yang mengambil keputusan atas nama organisasi.

Jadi, jika benar Anda punya penasihat atau mentor atau coach yang merupakan prominent figure atau sosok yang dihormati (tidak perlu terkenal), sajikan saja informasi tentang hal tersebut di presentasi Anda, khususnya di bagian slide yang menjelaskan soal tim. Hal ini biasanya berhasil meningkatkan keyakinan investor bahwa dalam perjalanannya anda tidak akan melenceng terlalu jauh karena ada sosok berintegritas yang turut mendampingi dan mengawasi perkembangan anda.

Selain tips dan trik untuk presentasi ide maupun rencana bisnis yang sudah dijabarkan di atas, sesungguhnya masih ada satu tips lagi yang akan sangat bermanfaat bagi Anda. Tips itu adalah: giatlah belajar bahasa Inggris! Mengapa? Tujuan utama kita mempresentasikan ide dan rencana bisnis adalah untuk menggalang dukungan, khususnya dukungan dana, bukan? Nah, sampai saat ini, dukungan dana baik yang sifatnya hibah atau penanaman modal lebih banyak yang berasal dari lembaga internasional yang menuntut kita untuk menyusun rencana bisnis atau proposal dalam bahasa Inggris.

Lembaga-lembaga internasional yang bisa memberi dukungan dana dalam jumlah besar seperti DBS Foundation, Skoll Foundation, Bill and Melinda Gates Foundation, Ashoka, dan sebagainya, menuntut business plan dalam bahasa Inggris.

Selain itu,contoh-contoh kasus yang sudah ditulis atau divideokan, dan dipublikasikan secara gratis kepada masyarakat luas juga banyak yang berbahasa Inggris. Pendeknya, bahasa Inggris memperluas cakrawala kita dan memperluas pintu-pintu dukungan yang dapat kita akses.

Sumber: Buku?Berani Jadi Wirausaha Sosial?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: