Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produsen Peugeot Siap Akuisisi Opel dari GM

Produsen Peugeot Siap Akuisisi Opel dari GM Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa otomotif Prancis, PSA Group, sedang dalam pembicaraan untuk mengambil alih unit operasi bisnis General Motors (GM) di Eropa yang meliputi merek Opel dan Vauxhall.

PSA yang sebelumnya sudah pernah bekerja sama dengan GM di Eropa pada beberapa proyek mengatakan PSA bersama-sama dengan GM sedang menjajaki berbagai inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional, termasuk potensi akuisisi Opel.

Penggabungan Opel dengan PSA Peugeot, Citroen dan DS Automobiles, akan membuat mereka menjadi grup otomtoif terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen dengan penguasaan pasar sekitar 16,3 persen dari seluruh penjualan mobil di Eropa.

Jika akuisisi mencapai kesepakatan maka GM akan keluar dari Eropa dengan bersih seperti yang mereka inginkan, terutama setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa di mana hal itu cukup memukul keuntungan mereka.

GM telah berulang kali gagal membuat Opel meraih keuntungan, bahkan setelah penutupan pabrik Opel di Belgia dan Jerman, serta menarik merek Saab dan Chevrolet dari penjualan. Terakhir kali Opel dan Vauxhall mencatat laba bersih, yaitu pada 1999.

Di sisi lain, produsen Pegeot dan Citroen tersebut melihat pengambilalihan ini sebagai kesempatan yang baik untuk menjadi lebih besar dan mengambil keuntungan dari engineering Opel. Kesepakatan tersebut akan melibatkan Vauxhall yang mempekerjakan 4.500 karyawan di pabrik Vauxhall di Luton dan Ellesmere Port.

Pimpinan serikat Unite Len McCluskey mengatakan ia ingin mengadakan pembicaraan penting dengan GM.

"Prioritas saya saat ini adalah untuk berbicara dengan General Motors untuk mencari jaminan langsung terkait pabrik di Inggris dan tenaga kerja yang setia ini," kata McCluskey seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

"Saya juga akan mengadakan percakapan yang mendesak dengan pemerintah karena segala sesuatu harus dilakukan untuk mengamankan industri otomotif kelas dunia," tambahnya.

Selain karyawan di pabrik Vauxhall, perusahaan mengatakan bahwa 23.000 orang bekerja di jaringan ritel dan 7.000 orang di rantai pasokan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: