Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPRD Sultra Minta Tim Awasi TKA di Bandara

DPRD Sultra Minta Tim Awasi TKA di Bandara Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Kendari -

Kalangan DPRD Sulawesi Tenggara miminta Dinas Tenaga Kerja, Imigrasi dan instansi vertikal lainnya untuk melakukan pengawasan kepada setiap tenaga kerja asing (TKA) yang baru tiba di Bandara Haluoleo Kendari.

Katua Komisi IV DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo di Kendari, Jumat (24/2/2017), mengatakan tim pengawasan yang bertugas di titik tertentu itu hanya mengawasi dari segi dokumen para TKA, termasuk perusahaan mana tempat dia bekerja.

"Sebenarnya tidak susah untuk melakukan pengawasan para TKA yang keluar masuk, sepanjang ada tim yang ditugaskan dari masing-masing instansi tersebut," katanya.

Menurut Politisi PKS Sultra itu, melibatkan tim pengawasan TKA dari masing-masing instansi di bandara bukan dimaksudkan sebagai bentuk menghalang-halangi bagi tenaga kerja untuk masuk di Sultra akan tetapi aturan yang memang harus dijalankan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja Disnaker Sultra, Makner Sinaga mengebutkan, data perusahaan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 1981 tentang wajib lapor perusahaan, per Desember 2016, jumlah perusahaan yang berada di Sultra sebanyak 7.238 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja 91.237 orang.

Dijelaskannya, dari jumlah keseluruhan tenaga pada 7.238 perusahaan di Sultra terdiri dari 90.156 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 1.081 warga negara asing (WNA). Namun hanya terdapat 14 perusahaan yang mempekerjakan WNA.

Sinaga mengatakan, total TKA sampai Januari 2017 yang masuk bekerja di Sultra sebanyak 1.081 orang. Para pekerja asing tersebut tersebar pada 14 perusahaan yang ada di tujuh kabupaten/kota, yakni Kabupaten Konawe, Kolaka, Konawe Utara, Bombana, Wakatobi, Konawe Selatan dan Kota Kendari.

"Di Kabupaten Konawe yang paling banyak yaitu 942 orang terdiri dari 933 laki-laki dan 9 orang perempuan, yang bekerja di perusahaan PT. Virtune Dragon Nikel Internasional dan PT. Sinar Jaya, ungkap Magner Sinaga.

Selanjutnya, Kabupaten Kolaka ada 3 perusahaan, Sumitomo Heavy Industries, LTD sebanyak 2 orang TKA asal Jepang, PT. Mapan Asri Sejahtera 11 orang TKA asal China dan PT. Wartsila Indonesia tidak ada ditemukan.

Kemudian Kota Kendari ada 3 perusahaan, PT. Sonok Lestarimas sebanyak 5 orang TKA asal China, PT. Kumming Gold Fortune hanya 1 TKA asal Singapura dan PT. Fajar Phinisi Seased 1 TKA asal Malaysia.

"Kabupaten Konut hanya ada satu perusahaan yakni PT. Konutara Sejati sebanyak 5 orang TKA asal China," ujaranya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: