Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi Komitmen Tangani Dampak Sampah Plastik di Pesisir

Menteri Susi Komitmen Tangani Dampak Sampah Plastik di Pesisir Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkomitmen menangani dampak sampah plastik di wilayah pesisir dan laut untuk mengatasi stigma Indonesia yang dikenal negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia.

"Saya diajak diskusi oleh Duta Besar Amerika Serikat bahwa ada kemitraan AS dengan asosiasi hotel di Bali untuk penanganan sampah-sampah plastik," kata Menteri Susi dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Menteri Susi menyampaikan hal tersebut dalam acara "US Embassy Reception: Sustainable Waste Management & Clean Marine Environment" di Courtyard by Mariott Bali Nusa Dua Resort, Kamis (23/2).

Menurut Susi, pihaknya mengutarakan harapannya agar kemitraan yang nyata yang diinisiasi oleh Dubes AS tersebut juga bisa terus dilakukan dengan baik dan digiatkan ke depannya.

Menteri Susi juga mengungkapkan, KKP juga telah membicarakan penanganan sampah langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Solusi yang disepakati antara lain membentangkan jaring yang dipasang di mulut sungai untuk mengurangi sampah dari sungai yang masuk ke laut.

Sedangkan solusi lainnya adalah membuat aturan atau Perda untuk mengatur penyelenggaraan upacara adat di laut agar tidak banyak meninggalkan sampah plastik.

Sementara itu, Duta Besar AS Joseph Donovan mengungkapkan, sepekan yang lalu telah dilakukan kerja bakti bersih pantai terbesar di Indonesia yang melibatkan 12 ribu orang dari 55 titik di Bali, dan berhasil mengumpulkan 4 ton sampah.

Menurut Donovan, dunia menantikan peran yang lebih dari Indonesia yang merupakan negara dengan penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia, untuk bisa melakukan tindakan penanganan sampah.

Sebelumnya, Republik Indonesia dan Amerika Serikat bekerja sama dalam meluncurkan program senilai 40 juta dolar AS untuk konservasi habitat laut dan sumber daya perikanan berkelanjutan.

"AS dan Indonesia memiliki kemitraan yang kuat di sektor maritim, termasuk melalui program baru yang ditujukan untuk melindungi keanekaragaman hayati laut yang vital," kata Duta Besar AS, Joseph Donovan dalam acara penandatanganan kerja sama di KKP, Jakarta, Kamis (16/2).

Selain itu, ujar Joseph Donovan, kerja sama tersebut juga mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan yang akan mengamankan sumber daya pangan dan mata pencaharian masyarakat Indonesia.

Dubes AS menjelaskan, melalui kegiatan USAID tersebut, direncanakan meningkatkan pengelolaan enam juta hektare krisis habitat kelautan dan perikanan.

Kemudian, lanjutnya, membangun dan mendukung 15 Kawasan Konservasi Laut (KKL), serta meningkatkan produktivitas perikanan, keamanan pangan dan gizi, serta mata pencaharian berkelanjutan di 13 kabupaten di Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: