Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondominium Vimala View, Apartemen Premium di Ketinggian 700 Meter

Kondominium Vimala View, Apartemen Premium di Ketinggian 700 Meter Kredit Foto: Vimala View
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pengembang kawakan Agung Podomoro Land Tbk (APLN) merambah jualan apartemen di pegunungan. Ini cukup unik, karena di Indonesia hunian vertikal biasanya dibangun di kota-kota sebagai solusi atas semakin sempitnya lahan rumah tapak.

AVP Strategic Marketing Residential APLN, Agung Wirajay, mengatakan. ?APLN telah lebih dari 47 tahun berkontribusi membangun negeri melalui properti, namun baru di Vimala View ini, untuk pertama kali APLN membangun hunian jangkung di kawasan pegunungan di ketinggian 700 meter diatas permukaan laut,? katanya dalam pers rilis yang diterima Redaksi Rabu (8/3/2017).

Agung menambahkan, "Selain di Vimala View, Podomoro City juga sedang mengembangkan proyek-proyek unggulan apartemen yaitu Podomoro Golf View Cimanggis, Podomoro City Dely Medan, Orchard View Batam, dan Grand Taruma Karawang." tambahnya.

Vimala View sendiri terletak kawasan Gadog, Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kondominium ini berada di dalam kawasan terpadu Vimala Hills & Resort. Kawasan seluas 100 hektar yang didalamnya selain kondominium, juga dibangun 11 klaster hunian tapak Vimala Hills Villa & Resort yang berisi 600 villa dan resort, dan hotel bintang 5 Pullman. "Sebuah destinasi wisata pegunungan sekaligus tempat tinggal berkelas resort bintang lima. Kawasan terpadu ini bisa ditempuh sekitar 10 menit dari pintu Tol Ciawi, atau sekitar 30 menit ditempuh dari Jakarta." paparnya.

Sementara itu, General Manager Vimala View, Zaldy Wihardja, menambahkan, ?Konsepnya ini adalah apartemen resort atau kondominium. Hidup di kondominium tidak sekedar untuk bertempat tinggal, tetapi lebih untuk menikmati kenyamanan gaya hidup, relaksasi, dan refreshment. Makanya dibangun di ketinggian, agar penghuni bisa mendapatkan udara segar alami dan view alam pegunungan yang menyejukkan. Sehingga, AC jarang sekali dinyalakan kondominium ini, karena udara di ketinggian 700 meter sudah dingin,? ujarnya.

Kondominium Vimala View menempati area seluas 2 hektar, terdiri dari 2 tower apartemen dengan bangunan jangkung tipe rendah (low rise), setinggi 10 lantai dan 2 lantai basement, dan jembatan penghubung kedua tower. "Kedua tower berisi 500 unit kondominium yang bersebelahan dengan bangunan Hotel Pullman. Fasilitas dan layanan di dalam kondominium dijanjikan dikelola dengan kualitas dan standard manajemen hotel bintang lima Pullman. Menawarkan unit kondominium tipe studio seluas 44 meter persegi yang dijual mulai dari sekitar Rp 1,2 miliar yang merupakan tipe termurah. Juga tersedia tipe dua kamar tidur seluas 55 meter persegi, dan tipe 3 kamar tidur seluas 75 meter persegi." tambahnya.

Sebagai hunian diatas ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, 360 derajat mata memandang, akan dijumpai pemandangan hijau alami, dengan latar pegunungan Gede Pangrango, Gunung Salak, dan Gunung Geulis. Kabut tipis akan menghampir setiap pagi dan sore, menciptakan suasana romantis yang sulit ditemukan di lokasi lain di Puncak.?

Menurut Zaldy Wihardja, jika segmen pasar Vimala Hills Villa & Resort ditujukan bagi para pasangan mapan yang telah berusia 55 tahun keatas, kondominium Vimala View lebih ditujukan bagi pasangan muda usia 35 ? 55 tahun.

?Kalau untuk tujuan investasi, sangat menguntungkan. Karena selain nilai jual unit kondominium terus naik, harga sewanya terus meningkat. Rata ? rata kenaikan nilai jual unit kondominium Vimala View 10 ? 15 persen per tahun. Sedang kalau disewakan sekitar Rp 3,5 juta ? 5 juta per malam. Di hari kerja (weekdays) rata-rata penyewanya corporate-corporate di Jakarta yang sedang mengadakan pelatihan atau internal meeting di Puncak,? tutup Zaldy Wihardja.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: