Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Becanda Bawa Bom, Penumpang Transit di Bandara Hasanuddin Diamankan

Becanda Bawa Bom, Penumpang Transit di Bandara Hasanuddin Diamankan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Jhon Tokan (35), penumpang transit dengan rute Jakarta-Makassar-Sorong di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, terpaksa berurusan dengan polisi, Kamis (9/2/2017). Pemicunya, Jhon yang tercatat sebagai penumpang Batik Air berulah dengan becanda membawa bom. Candaan itu diutarakannya kepada petugas aviation security alias avsec seusai melaporkan tiket transitnya di counter Lion Air.

Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Hasanuddin I Turah Aji Ari mengungkapkan Jhon menyebut ada bom ke salah satu petugas avsec bernama Rina Andriana di screening check point (SCP) transit.

"Jadi, penumpang itu menyebut ada bom saat sedang dilakukan body search (pemeriksaan badan) dan pemeriksaan X-Ray. Belakangan, diketahui yang bersangkutan becanda," kata Turah kepada Warta Ekonomi di Makassar, Kamis (9/3/2017).

Turah menegaskan ucapan ada bom di bandara merupakan hal yang sangat krusial dan harus ditindaklanjuti, baik itu becanda ataupun tidak. Karena itu, pernyataan Jhon yang menyebut ada bom langsung direspons dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Jhon diakuinya sempat keberatan dan mempertanyakan aturan dilarang becanda membawa bom.

"Kami langsung perlihatkan banner legs terkait aturan larangan itu," sebutnya.

Setelah memahami kesalahannya, Jhon lantas digiring ke posko pengamanan untuk dimintai keterangan. Selanjutnya, Jhon membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya disaksikan oleh perwakilan Polsek Kawasan Bandara Hasanuddin, Otoritas Bandara, Avsec Bandara, dan Sekuriti Lion Air.

"Selanjutnya kami menyerahkan yang bersangkutan ke aparat Polsek Kawasan Bandara Hasanuddin," tuturnya.

Candaan maupun gurauan bom, Turah mengakui sudah berulangkali terjadi, meski pihaknya gencar melakukan sosialisasi terkait aturan larangan mengenai perbuatan tersebut. Candaan bom bahkan beberapa kali terjadi saat penumpang sudah berada di atas pesawat. Contohnya, Jumat pekan lalu, di mana seorang dosen UNM Hisyam Ihsan becanda membawa bom kepada pramugari.

Turah menyebut candaan bom itu berakibat fatal dan sangat meresahkan penumpang lainnya, pihak maskapai, dan pengelola bandara. Kala itu, akibat candaan bom sang dosen, penerbangan pesawat terpaksa ditunda hingga enam jam.

"Kami berharap ke depannya tidak ada lagi yang becanda atau bergurau soal bom karena itu bukanlah hal yang lucu dan sangat mengganggu," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: