Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana Pensiun Kekurangan SDM Pasar Modal

Dana Pensiun Kekurangan SDM Pasar Modal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Dana Pensiun Karyawan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Abdul Latif Algaff mengatakan belum banyak dana pensiun yang berinvestasi ke pasar modal karena kekurangan sumber daya manusia (SDM).

"Sulit mendapatkan SDM yang berani bertransaksi di pasar modal. Ini peluang bagi mahasiswa analisis efek karena profesi ini masih langka," kata Abdul dalam Investment Discussion and Economic Analysis (IDEA) 2017 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/03/2017).

Abdul mengaku tidak tahu ada berapa banyak dana pensiun yang sudah berinvestasi ke pasar modal dan berapa persen dari dana yang mereka himpun diinvestasikan. Dana Pensiun Karyawan BPJS Ketenagakerjaan sendiri, hanya mengatur 15 persen dana yang bisa diinvestasikan di pasar modal.

"Tapi kenyataannya yang diinvestasikan juga tidak sampai 15 persen karena keterbatasan sumber daya. Merekrut tenaga profesional juga masih menjadi kendala karena mereka meminta gaji yang tinggi," tuturnya.

Padahal, Abdul menilai berinvestasi di pasar modal sangat menguntungkan. Dia mencontohkan investasi yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan. Dari Rp260 triliun dana BPJS Ketenagakerjaan, 20 persen diinvestasikan ke pasar modal. "Dari 20 persen dana yang diinvestasikan itu, keuntungannya bisa mencapai 60 persen," ujarnya.

Abdul menjadi salah satu pembicara pada diskusi panel kedua IDEA 2017. Selain Abdul, pembicara lainnya adalah Sekretaris Perusahan PT Sarana Multigriya Finansial Eko Ratrianto dan Ketua Bidang Pasar Modal Asosiasi Financial Technology Indonesia M. Fajrin.

IDEA 2017 bertema "Membuka Potensi Pasar Modal Melalui Teknologi Keuangan Untuk Pembangunan Berkelanjutan" diadakan atas kerja sama Perum LKBN Antara dan Universitas MH Thamrin.
Diskusi yang merupakan rangkaian peringatan 10 windu Kantor Berita Indonesia Antara itu didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Rakyat Indonesia, Maybank, Panin Aset Management dan lain-lain.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: