Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf Ingin Atasi Tantangan Industri Ekonomi Kreatif

Bekraf Ingin Atasi Tantangan Industri Ekonomi Kreatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Ekonomi Kreatif menginginkan agar berbagai tantangan yang dihadapi industri ekonomi kreatif dapat diatasi karena termasuk salah satu sektor utama dalam aktivitas perekonomian di Indonesia.

"Kita tidak bisa menutup mata bahwa entrepreneur di Indonesia khususnya di industri kreatif masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengakselerasi bisnisnya," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam rilis di Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Menurut dia, sejumlah tantangan tersebut antara lain sulitnya mengakses permodalan, rendahnya kepercayaan investor, keterbatasan manajemen yang berkualitas, dan kurangnya akses terhadap jaringan.

Ia mengatakan sektor ekonomi kreatif pada 2013 berkontribusi 7,05 persen terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) nasional dan diprediksi bakal meningkat hingga 12 persen pada 2019.

Untuk itu, ujar dia, acara seperti Scale-Up Asia 2017 yang diselenggarakan oleh Endeavor, organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan "high impact" entrepreneur juga dinilai sebagai hal yang bermanfaat.

"Kami yakin program yang membuka akses ke mentorship dan networking seperti Scale-Up Asia yang diselenggarakan oleh Endeavor ini akan membantu pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia," ucapnya.

Dia mengemukakan, pada tahun 2016, Bekraf telah menggagas program BEKUP (BEKRAF for Pre-Startup) yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah perusahaan rintisan berkualitas di Indonesia.

Program tersebut membekali calon pendiri startup dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga dapat meminimalisir kegagalan.

"Kami melihat program Scale-Up Asia yang diselengggarakan oleh Endeavor ini sebagai bentuk kelanjutan dari program BEKUP, dimana startup tidak hanya dibekali agar dapat mendirikan dan mempertahankan bisnis yang berkualitas, tetapi juga difasilitasi agar dapat mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih lanjut," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, perusahaan tersebut juga bakal memberikan dampak ekonomi yang lebih besar dan menjadi inspirasi yang berkontribusi menciptakan iklim kewirausahaan yang sehat sehingga Bekraf mendukung dan berpartisipasi dalam program Scale-Up Asia 2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 mencatat adanya kenaikan 4 juta entrepreneur dalam kurun waktu 10 tahun belakangan, sedangkan data Asosiasi Fintech Indonesia mencatat sudah ada sekitar 140 usaha rintisan yang bergerak khusus di teknologi finansial pada 2016. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: