Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Prodia Meningkat 49,3 Persen pada 2016

Laba Prodia Meningkat 49,3 Persen pada 2016 Kredit Foto: Prodia.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prodia Widyahusada Tbk membukukan laba bersih meningkat 49,3 persen menjadi Rp88,13 miliar pada 2016 jika dibandingkan tahun 2015 seiring dengan pendapatan yang juga tumbuh.

"Tahun 2016 dapat kami lalui dengan kinerja baik, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif, termasuk berhasilnya Prodia mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terwujud berkat dukungan dari tim dan seluruh pemangku kepentingan di Prodia," kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (18/3/2017).

Ia menambahkan bahwa 2016 merupakan tahun yang sangat penting bagi Prodia yang berkomitmen memberikan kinerja positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan pasca pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) pada awal Desember 2016.

Sementara itu tercatat pada 2016 pendapatan perseroan meningkat sebesar 13,4 persen menjadi Rp1,358 triliun dibandingkan tahun 2015. EBITDA perseroan juga meningkat 19,3 persen di tahun 2016 dan EBITDA margin 15,4 persen.

"Kinerja positif ini ditopang dengan bertambahnya jejaring layanan yang telah menyebar di 31 provinsi di Indonesia," paparnya.

Dewi Muliaty mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperluas jejaring layanan dengan menjalankan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing. Hingga akhir tahun 2016, Prodia telah memiliki jejaring layanan sebanyak 259 gerai Prodia, terdiri dari 129 laboratorium klinik (termasuk empat di antaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care/PHC), satu PHC stand alone, dua klinik khusus, sembilan laboratorium Rumah Sakit, dan 118 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 provinsi dan 106 kota di Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa pasar kesehatan di Indonesia masih terbuka luas. Frost and Sullivan memperkirakan pasar tes laboratorium swasta di Indonesia berada pada kisaran 615 juta dolar AS pada tahun 2015 dan menjadi 817 juta dolar AS pada tahun 2017 atau bertumbuh dengan CAGR sebesar 15,2 persen.

"Pertumbuhan pasar laboratorium swasta ini akan menjadi salah satu pertumbuhan yang tercepat pada industri kesehatan di Indonesia," katanya.

Sejalan dengan rencana IPO, lanjut dia, dalam rencana ekspansi lima tahun mendatang perseroan akan menambah dua laboratorium rujukan berskala regional di Sumatra dan Jawa, 33 laboratorium klinik dan 12 Klinik khusus yang baru. Selain itu juga penambahan 20 POC Service dan lima laboratorium Rumah Sakit per tahun.

Dalam lima tahun mendatang, Dewi Muliaty menambahkan bahwa Prodia menargetkan tetap menjadi pemimpin di laboratorium swasta dan menjadi referensi laboratorium di seluruh Indonesia dengan konsep pelayanan wellness healthcare yang berbasis pengelolaan kesehatan individu (personalized medicine) bagi pelanggan umum di klinik PHC dan klinik khusus Prodia Children Health Centre (PCHC), Prodia Womens Health Centre (PWHC), dan Prodia Senior Health Centre (PSHC). (Ant)

?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: