Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Raja Ampat, Luhut Minta Pemda Introspeksi

Soal Raja Ampat, Luhut Minta Pemda Introspeksi Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Gresik -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan meminta pemerintah daerah setempat introspeksi terkait rusaknya terumbu karang di kawasan wisata Raja Ampat akibat kapal pesiar, selain juga meminta pertanggungjawaban pihak pengelola kapal perusaknya.

"Kita belum hitung kerugian yang disebabkan, belum tahu berapa persisnya. Tapi kita juga instrospeksi kenapa kapal itu bisa lepas. Jadi kita ingin peraturan untuk lebih ketat lagi karena (Raja Ampat) adalah daerah tujuan wisata kita dan terumbu karang di daerah itu termasuk jenis yang langka di dunia," ujar Luhut di sela kunjungannya ke kawasan industri PT Maspion di Gresik, Jawa Timur, Senin (20/3/201).

Humas Kemenko Kemaritiman dalam rilisnya menyebutkan kapal pesiar MV Caledonian Sky yang dinakhodai Keith Michael Taylor, kandas tepat di pusat kawasan konservasi perairan Raja Ampat pada awal bulan ini.

Ketika ditanya media apakah pemerintah sudah mengetahui berapa luas kawasan yang rusak karena kapal tersebut, Menko Luhut mengatakan baru mendapat data awal.

"Kemarin saya dapat laporan ada hampir dua hektare atau sekitar 20 ribu meter persegi karang yang rusak. Tim terpadu kami sekarang sedang menilai dan menghitung apa saja yang rusak dan bagaimana (kasus ini) ditinjau dari aspek legalnya. Kami sudah berhubungan dengan asuransi kapal tersebut, mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan ini," ucapnya.

Sementara diminta komentarnya tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Pelabuhan Palaran, Samarinda, Luhut mengatakan ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk memerangi inefisiensi yang terjadi selama ini.

"Bagus itu, Pak Menteri Perhubungan kemarin sudah memberitahukan kepada saya bahwa ada sekitar Rp6 miliar lebih yang diamankan. Ini menjadi bagian dari usaha kita membersihkan bongkar muat di pelabuhan yang selama ini terlalu dimonopoli. Kita ingin melakukan efisiensi agar produktivitas terus berjalan," ujarnya, menegaskan.

Akhir pekan lalu Bareskrim Polri melakukan OTT atas praktik pemerasan, pencucian uang dan premanisme yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Palaran Samarinda yang menyebabkan tingginya biaya bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Palaran.

Produk Dalam Negeri Pada kunjungan di kawasan industri Maspion, Menko Luhut melakukan peninjauan ke industri pipa kabel laut dan terminal kendaraan industri. Menko Luhut sempat menuliskan "Produksi dalam negeri dibanggakan" pada sebuah gulungan kabel laut.

Setelah meninjau kawasan industri tersebut, Menko Luhut bertatap muka dengan pimpinan Maspion dan beberapa pengusaha. Pada acara ini para pengusaha menyampaikan usul, bertanya dan menyampaikan keluhan mereka mulai dari birokrasi, pentingnya reklamasi, serta infrastruktur dan transportasi.

Luhut kembali mengingatkan pentingnya peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Menurut dia, kunjungan ini adalah tindak lanjut dari paparan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo beberapa waktu yang lalu di depan Presiden Joko Widodo.

"Pokoknya kita tingkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kalau bisa pakai produksi dalam negeri, tidak perlu lagi impor," katanya.

Gubernur Jatim Soekarwo menurutnya telah menghitung bahwa produksi dalam negeri telah memenuhi standar dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Tadi Pak Gubernur katakan kita ingin semampu kita menggunakan produksi dalam negeri. Beliau mengatakan tadi ada sejumlah Rp25 triliun bahan baku yang diimpor, padahal bisa menggunakan produksi dalam negeri. Padahal dengan ini, kita bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pajak daerah," katanya menambahkan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: