Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMI Diharapkan Lakukan Inovasi Pembiayaan Infrastruktur

SMI Diharapkan Lakukan Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terus melakukan inovasi dalam struktur pembiayaan untuk mendorong optimalisasi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"SMI bisa belajar mencari inovasi agar upaya mobilisasi dana dilakukan secara maksimal, inovatif, kreatif, prudent dan akuntable serta bisa dipertanggungjawabkan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Sri Mulyani dalam acara Sewindu PT SMI di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Sri Mulyani mengatakan inovasi dalam pembiayaan ini harus dilakukan untuk menunjang proyek infrastruktur, karena saat ini dana pemerintah melalui APBN maupun APBD masih terbatas, padahal sarana infrastruktur tersebut dibutuhkan masyarakat.

"Saya senang SMI melakukan inovasi untuk mobilisasi pendanaan dari pasar dan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, karena memang APBN dan APBD tidak mungkin menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan cukup cepat," katanya.

Sri Mulyani mengharapkan melalui inovasi tersebut, PT SMI bisa ikut terlibat mulai dari perencanaan dan memimpin pelaksanaan pembangunan tersebut sejak 'groundbreaking" hingga keseluruhan proyek itu selesai dan siap digunakan.

"SMI sudah memiliki modal besar, tapi tidak cukup besar untuk mendukung kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang mencapai ribuan triliun, sehingga memang SMI merupakan produk institusi yang harus berinovasi," tambahnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada PT SMI yang telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk membangun sarana infrastruktur yang bermanfaat guna mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan.

"Pemda yang ingin dan berinisiatif membangun infrastruktur mengharapkan adanya inovasi yang bisa diperkenalkan untuk mengatasi kendala pembangunan. Untuk itu dibutuhkan sikap terbuka dan inovatif dalam melihat pembiayaan," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menginginkan berbagai inovasi pembiayaan tersebut bisa dijalankan dengan tata kelola yang memadai agar kebutuhan infrastruktur di Indonesia bisa terpenuhi dan bersaing dengan negara G20 maupun negara ASEAN.

Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini menambahkan pihaknya akan terus berkomitmen mendukung pelaksanaan proyek infrastruktur melalui inovasi pembiayaan, salah satunya melalui pengembangan Unit Usaha Syariah.

Dalam menjalankan bisnis syariah ini, PT SMI berencana menghimpun dana syariah jangka panjang seperti Dana Asuransi Syariah, Dana Pasar Modal Syariah, Dana Haji, Dana BPJS, Dana Syirkah Multilateral, Sovereign Wealth Fund untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia.

"Masih banyak yang harus dilakukan dan kami membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan. Kedepan, kami berkomitmen penuh untuk menjadi salah satu instrumen dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Emma.

Sejak didirikan pada 26 Februari 2009, PT SMI menjalankan mandat untuk mendukung percepatan pembangunan melalui kegiatan pembiayaan dan investasi, pengembangan proyek serta pemberian layanan jasa konsultasi bagi beragam proyek infrastruktur.

PT SMI juga telah mendukung proyek pemerintah mulai dari pembangunan infrastruktur dasar yang kemudian berkembang ke berbagai sektor infrastruktur sosial seperti rumah sakit dan pasar.

Saat ini, PT SMI telah berpartisipasi dalam pembiayaan berbagai sektor infrastruktur dengan total nilai proyek senilai Rp193,8 triliun dari total komitmen sebesar Rp44,5 triliun.

Seluruh modal yang disetorkan Pemerintah kepada PT SMI sebesar Rp28,5 triliun telah digunakan seluruhnya untuk mendanai komitmen pembiayaan. Dengan demikian, dampak lanjutan (multiplier effect) atas modal yang disetor terhadap nilai proyek yang didanai telah mencapai angka 6,8 kali.

Sedangkan jika dibandingkan antara nilai proyek yang dibiayai terhadap total komitmen pembiayaan PT SMI, multiplier effect yang dihasilkan adalah sebesar 4,3 kali.

Pada akhir 2015, PT SMI mulai aktif terlibat dalam pembiayaan kepada beragam proyek pemerintah daerah seiring dengan pengalihan aset dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Tercatat hingga saat ini pembiayan telah diberikan kepada 20 pemerintah daerah dengan komitmen senilai Rp2,67 triliun.

Dari jumlah tersebut, 61 persen portofolio PT SMI berada di kawasan Indonesia timur yaitu di Pulau Sulawesi, kemudian 20 persen di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara serta 19 persen di wilayah Sumatera. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: