Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aher Imbau Pelaku Bisnis Tidak Merusak Lingkungan

Aher Imbau Pelaku Bisnis Tidak Merusak Lingkungan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan alam menjadi penentu keberlangsungan hidup umat manusia. Apabila alam tidak bisa dijaga dengan baik maka kebutuhan manusia akan air dan pangan pun akan terganggu. Ia menegaskan tindakan ekonomi yang baik adalah yang tidak merusak lingkungan.

"Ekonomi yang baik adalah ekokomi yang tidak merusak lingkungan sama sekali alias indeks lingkungannya satu. Berarti ada tindakan ekonomi, tindakan pembangunan tanpa merusak sedikitpun lingkungan," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (24/3/2017).

Ia menyampaikan ada tiga tujuan pembangunan ekokomi dari sektor mikro, yaitu berhasil mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menghadirkan pelestarian lingkungan. Namun, Aher menekankan hal ketiga dalam konteks pembangunan ekonomi adalah yang mesti dilakukan saat ini.

Menurutnya, lingkungan akan menjadi sangat penting sebab seluruh pasokan kehidupan berasal dari alam. Kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan papan berasal dari bumi. Alam tidak akan bisa memasok semua kebutuhan manusia manakala terjadi kerusakan di dalamnya.

"Bayangkan kalau alam yang selama ini menyuplai semua kebutuhan barang-barang kita semua kemudian berhenti suplainya gara-gara kerusakan alam. Apa jadinya? Kelaparan dan malapetaka kehidupan yang terjadi," tuturnya.

Aher menilai dampak dari krisis air dan pangan akan jauh lebih hebat daripada krisis energi. Kelaparan hingga kematian akan menyebabkan punahnya manusia dari muka bumi.

"Meskipun krisis energi sering muncul ke permukaan, tapi krisis energi tidak sehebat dampaknya ketika ada krisis pangan dan krisis air. Karena air dan pangan langsung masuk ke perut kita, ke kehidupan kita. Dan kalau ini terganggu maka kehidupan secara langsung akan terganggu," jelasnya.

Apabila dibandingkan dengan negara lain, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi bersama China dan India. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,79% dengan inflasi 3,02% (angka sementara BPS). Sementara pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2016 mencapai 5,67%. Angka ini tertinggi dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yaitu dari sektor informasi dan komunikasi mencapai 14,27%.

Namun, lanjut Aher, kontribusi besar pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dari sektor ini harus bisa diantisipasi. Hal ini agar tidak berpengaruh terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di mana sektor informasi dan komunikasi bisa mengakibatkan alih sumber daya dari tenaga kerja manusia menjadi sumber daya berbasis teknologi.

"Ingat di masa lalu satu persen pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 400 hingga 500 ribu tenaga kerja. Pada saat ini satu persen pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya mampu menyerap tenaga kerja sekitar 90.000 orang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: