Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Harap Aksi Pangan Tidak Setengah - Setengah

Petani Harap Aksi Pangan Tidak Setengah - Setengah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Sumatera Barat -

Para petani di Sumatera Barat menyambut baik peluncuran program Akselerasi, Sinergi, Inklusi (Aksi) Pangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian terkait dan industri jasa keuangan. Program ini bertujuan untuk memperluas akses keuangan kepada petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non KUR serta skema rantai nilai.

Santoso, Petani Semangka asal Sumatera Barat, mengakui program Aksi Pangan sangat membantu para petani yang selalu kesulitan permodalan dalam mengembangkan usahanya.

"Dengan adanya KUR dengan bunga yang rendah itu snagat membantu kami untuk mengembangkan usaha. Selama inikan petani dibenturkan oleh permodalan. Kalaupun ada bisa minjam aturan bank kami enggak familiar, pakai agunan, survey segala macam. Itukan sangat menyita waktu dan tidak efisien kalua kami nilai dalam kalangan petani," ujar Santoso di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, akhir pekan ini.

Menurutnya program Aksi Pangan melalui KUR benar-benar mempermudah para petani. Pasalnya KUR ini tanpa agunan, bunganya rendah, prosesnya cepat. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah tidak setengah-setengah dalam menjalankan program KUR.

"Dan kami berharap KUR ini tidak setengah-setengah dijalankan oleh pemerintah. Harapan kami enggak berhenti di tempat, nanti presidennya ganti, ganti lagi programnya. Itu pemikiran kami. karena ini sudah sangat-sangat berguna. Kami mendapatkan energi baru dengan fasilitas ini," tandas Santoso.

Dia mengakui, sebelum adanya program KUR, para petani selalu mengajukan pinjaman kepada rentenir yang bunganya sangat besar dan membebani para petani. "Hambatan di kalangan petani, ya kekurangan modal. Kalau pun ada ya pinjaman sama tengkulak, bunganya 1 bulan 10%. Kalau KUR ini kan 9% satu tahun, 0,75 hitungannya per bulan," imbuh Santoso.

Asal tahu saja, peluncuran program Aksi Pangan dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) oleh OJK. Melalui program ini diharapkan pelaku industri jasa keuangan yang terlibat bisa mendorong penyaluran pembiayaan ataupun kredit di sektor pangan.

Program ini juga diikuti oleh 23 pelaku industri keuangan baik bank maupun non bank lainnya, serta 3 perusahaan fintech. Terdapat 19 bank partner yang berkomitmen meningkatkan penyaluran kredit pada sektor tani, buruh dan hutan sebesar 14,12% menjadi Rp 260 triliun di 2017. Lalu asuransi usaha tani, premi dan luas laham terlindungi akan meningkat 64,88% menjadi Rp 180 miliar dan 1 juta hektar.

Asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi juga ditargetkan meningkat 238,42% jadi Rp 27 miliar dan 120.000 ekor sapi. Sementara penjaminan kredit sektor pertanian meningkat 6,42 jadi Rp 8,8 triliun dan penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44% jadi Rp 9,9 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: