Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satwa Langka Butuh Dilindungi dan Dilestarikan

Satwa Langka Butuh Dilindungi dan Dilestarikan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia masih menjadi yang terkaya dalam keberagaman satwa dan alamnya. Hal ini dapat membantu sektor pariwisata Indonesia dalam menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Untuk itu, langkah yang perlu dilakukan adalah terus menjadikan alam Indonesia tetap natural dan menarik untuk dikunjungi sebagai objek wisata.

Namun, salah satu lembaga konservasi yang fokus memperhatikan ekosistem satwa di Indonesia, yaitu Taman Safari Indonesia, mengeluhkan adanya kenakalan tangan manusia yang masih sering membuat kerusakan dan cenderung tidak menjaga kelangsungan hidup satwa di hutan Indonesia, seperti menembak satwa, penebangan hutan secara liar, dan sebagainya. Kondisi tersebut sangat berpotensi mengakibatkan kepunahan satwa di Indonesia.

"Kita ingin masyarakat itu sadar bahwa satwa itu tidak bisa diambil, diburu, dipelihara seperti punya hak terhadap alam ini. Jangan ketemu burung diambil, ketemu komodo diambil, dan lain sebagainya, jadi seperti punya hak. Kita harus hati-hati dan harus paham jika satwa itu punah, kita tidak punya bibit lagi. Karena kalau sudah punah, manusia itu tidak bisa menciptakan lagi. Manusia itu hanya bisa memperpanjang atau memperbanyak," tegas CEO Taman Safari Indonesia A Seno kepada Warta Ekonomi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat ini Taman Safari masih terus berupaya meningkatkan populasi satwa langka yang hampir punah melalui program breeding (pengembangbiakkan).

"Kita harus melakukan penangkaran atau breeding itu agar popukasi bertambah. Inisiasinya dari KLHK. Jadi, kita memilih indukan, memilih pejantan yang sehat-sehat, kemudian dikawinkan," kata General Manager Taman Safari Indonesia Okke Nurya.

Untuk itu, pihak Taman Safari mengimbau kepada masyarakat di Indonesia agar tidak melakukan penembakan atau pemburuan terhadap satwa liar dan turut berpartisipasi dalam melindungi dan melestarikan alam.

Kesadaran masyarakat yang masih kurang diperjelas melalui sebuah kasus yang masih sering terjadi seperti ditemukannya satwa yang mati dalam kondisi tubuh dipenuhi oleh sampah plastik. Maka, kenakalan tangan manusia tidak hanya tentang pemburuan dan perusakan hutan, namun membuang sampah dan memberikan makan satwa secara sembarangan, juga merupakan bentuk kejahatan yang tidak bisa dimaklumi.

Kepada pemerintah, Taman Safari mengharapkan agar hutan di Indonesia ini diperketat penjagaannya untuk menghindari tangan-tangan nakal yang akan merusak alam Indonesia.

"Kami berharapnya kepada pemerintah yaitu agar memberikan edukasi kepada anak-anak muda. Karena itu, harus mulainya dari awal. Kalau orang yang sudah tua itu agak susah. Jadi, kita ingin generasi muda ini mau mencintai satwa. Kami ingin semua pihak mau melakukan edukasi," tegas Direktur Utama Taman Safari Indonesia Frans Manansang.

Saat ini Taman Safari juga terus mengampanyekan perlindungan dan pelestarian satwa berikut habitatnya melalui edukasi kepada masyarakat dengan berbagai jenis program. Salah satunya adalah program Animal Go to School. Dalam program tersebut tim konservasi dari Taman Safari akan membawa satwa-satwa yang disukai oleh kalangan anak-anak ke sekolah untuk kemudian diperkenalkan kepada anak-anak sekolah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: