Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mei, Jokowi Diminta Resmikan PLTP Sarulla

Mei, Jokowi Diminta Resmikan PLTP Sarulla Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Tapanuli Utara -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Mei mendatang.

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mengunjungi PLTP Sarulla Unit I di Sumatera Utara, Jumat (31/3/2017), mengatakan Sarulla Operation Limited (SOL) yang mengembangkan wilayah kerja panas bumi itu meminta agar peresmian bisa dilakukan Mei mendatang.

"Kalau dari Sarulla mengusulkan Mei, tapi kalau Pak Presiden berhalangan, opsi kedua ya menunggu COD Unit II yang infonya sekitar September nanti," ucapnya.

PLTP Sarulla Unit I berkapasitas 110 MW di Silangkitang telah beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 18 Maret lalu. Ada pun di Namora I Langit, terdapat Unit II kapasitas 110 MW yang ditargetkan bisa COD pada September mendatang. Sementara Unit III di lokasi yang sama berkapasitas 110 MW juga diharapkan bisa COD Mei 2018.

Proyek tersebut berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi(WKP) Gunung Sibual-buali di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Wilayah kerja tersebut dikembangkan melalui skema kontrak operasi bersama (KOB)/Joint Operation Contract (JOC) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL).

SOL sendiri merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia (bersama Inpex Corporation), Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co. Inc dan Ormat International Inc.

Jonan menjelaskan, pihaknya sedang mengusulkan agar Presiden Jokowi dapat secara langsung meresmikan PLTP berkapasitas terbesar di Indonesia itu.

Terlebih proyek tersebut sempat molor hingga 27 tahun sejak 1990 lantaran masalah lelang dan perizinan.

"Presiden kan sangat mendorong penggunaan panas bumi untuk pembangkit listrik," ujarnya.

Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah menargetkan energi baru dan terbarukan berkontribusi hingga 23 persen dalam penggunaan energi di Indonesia hingga 2025.

Pemerintah mencatat cadangan panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai 29.500 MW, namun baru sekitar 1.500 MW atau 5 persen saja yang baru dimanfaatkan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: