Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Koreksi Harga Pangan Picu Deflasi Maret

BI: Koreksi Harga Pangan Picu Deflasi Maret Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan tekanan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung Maret 2017 mereda setelah dua bulan berturut-turut mengalami inflasi cukup tinggi, seiring koreksi harga komoditas pangan.

"Pada Maret 2017, Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar minus 0,10 persen (month to month), berbeda dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,54 persen," kata Kepala Perwakilan BI Lampung Arief Hartawan, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyebutkan, deflasi yang terjadi pada periode laporan terutama didorong oleh penurunan harga pangan (volatile food) seiring berlangsung panen raya.

Selain itu, lanjutnya, deflasi yang terjadi pada Maret 2017 juga disebabkan oleh penurunan harga komoditas pada kelompok inti (core) yang bersumber dari tarif pulsa telepon seluler dan gula pasir.

Dia menjelaskan, untuk kelompok harga yang ditetapkan pemerintah (administered prices) masih mengalami inflasi meskipun tidak setinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya, sejalan dengan kebijakan penyesuaian tarif listrik rumah tangga mampu 900 VA tahap II yang diberlakukan awal Maret 2017.

Secara tahunan, menurutnya, inflasi IHK Provinsi Lampung masih terkendali di bawah 4 persen, yakni 3,67 persen (year on year), lebih rendah dibandingkan Provinsi lainnya di Sumatera dengan rata-rata inflasi IHK mencapai 3,91 persen (yoy), meskipun sedikit di atas inflasi nasional mencapai 3,61 persen (yoy).

Ia menambahkan, deflasi yang terjadi pada Maret 2017 dipicu oleh penurunan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas kelompok pangan/volatile foods.

Komoditas yang mengalami koreksi harga adalah beras dan cabai merah dengan sumbangan masing-masing minus 0,13 persen dan minus 0,18 persen.

Harga beras bulan Maret terkoreksi 2,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sejalan dengan masih berlangsung panen raya di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

Koreksi harga cabai merah antara lain dipengaruhi oleh peningkatan pasokan seiring dengan berlangsung panen di Kabupaten Lampung Barat.

Sedangkan, untuk bawang merah tercatat masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Lampung, antara lain disebabkan terganggu pasokan akibat curah hujan tinggi pada sentra produksi bawang merah di Pulau Jawa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: