Kredit Tumbuh Tinggi, LDR Bank Nobu Malah Menipis

PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berhasil meningkatkan kinerja kreditnya pada tahun lalu. Tercatat penyaluran kredit perusahaan bertumbuh 14,73% menjadi Rp3,99 triliun dari posisi sebelumnya di 2015 Rp3,48 triliun.

Direktur Bank Nationalnobu, Winardi Darmansa mengatakan penyaluran kredit perseroan didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 31,34% dan sektor industri pengolahan sebesar 25,55%. Dua sektor tersebut terbukti resilient sehingga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perusahaan menjadi relatif rendah.

?Secara YoY penyaluran kredit tumbuh 14,7%,? katanya melalui prospektus singkatnya di Jakarta kemarin. Meskipun penyaluran kredit tumbuh cukup signifikan, rasio pinjaman terhadap modal perusahaan atau loan to deposit ratio (LDR) justru mengempis ke angka 53%. Bandingkan dengan posisi LDR Bank Nationalnobu di 2015 yang sempat menyentuh angka 72,53%.

Patut diduga hal itu terjadi lantaran pertumbuhan kredit tidak sebesar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Sepanjang tahun lalu perseroan berhasil mengantongi DPK sebesar Rp7,53 triliun, tumbuh 57,01% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,8 triliun.

Meskipun tumbuh tinggi, entitas usaha Lippo Group itu berhasil menjaga komposisi dana murahnya atau current account saving account (CASA) tetap stabil. Jika di tahun 2015 porsi CASA dalam total DPK mencapai 46,2%, di tahun 2016 kontribusi CASA terhadap DPK meningkat menjadi 58,9%.