Bank Harda Serap Habis Dana IPO untuk Kredit

PT Bank Harda Internasional telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) untuk ekspansi kredit. Hal tersebut sesuai dengan rencana awal perseroan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 lalu dengan target dana sebesar Rp100 miliar yang bakal menggunakan dana hasil IPO untuk memperkuat ekspansi kreditnya.

Direktur Utama Bank Harda Internasional, Barlian Halim mengatakan perseroan mendapatkan dana dari penawaran umum sebesar Rp100 miliar. Kemudian dikurangi biaya penawaran umum maka hasil bersihnya mencapai Rp96,23 miliar.

?Perseroan sudah menggunakan Rp96,23 miliar dari dana IPO untuk ekspansi kredit,? katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (7/4/2017). Pada awal proses IPO di 2015 lalu, perseroan menerbitkan 800 juta lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp125 per lembar. Mengacu pada laporan keuangan perusahaan periode Desember 2016, portofolio kredit perseroan menyusut 7,09% menjadi Rp1,39 triliun, padahal di tahun 2015 perusahaan ber kode saham BBHI itu memiliki portofolio kredit sebesar Rp1,5 triliun.

Menyoal dana pihak ketiga (DPK), komposisi pendanaan perusahaan masih mengandalkan simpanan berjangka sebagai kontributor utama. Sebanyak Rp1,32 triliun atau sekitar 84,61% dari total dana pihak ketiga tahun 2016 yang mencapai Rp1,56 triliun dihasilkan dari simpanan berjangka.?