Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Xi Jinping Desak Presiden Trump Lakukan Kerja Sama Perdagangan

Presiden Xi Jinping Desak Presiden Trump Lakukan Kerja Sama Perdagangan Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping akhirnya melakukan pertemuan pertamanya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Sementara itu, isteri Xi, Peng Liyuan bergabung bersama Melania Trump.

Pertemuan kedua kepala negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut berlangsung diplomatis di mana kedua pimpinan menyetujui format perundingan baru AS-China. Pembicaraan keduanya pun terlihat tampak ramah dan santai, jauh dari kesan retorika ?perang dagang? yang selama ini sering menghiasi media massa.

Bahkan mereka sempat melakukan makan malam dengan hiasan bunga merah dan kuning serta daging panggang khas New York. Dalam pertemuan tersebut, Xi mendesak Trump untuk bekerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi.

Jika Xi meminta Trump untuk mengembangkan kerja sama bilateral dan investasi, Trump meminta China menekan ambisi nuklir Korea Utara agar tidak mengganggu stabilitas di kawasan Asia Timur. ?Kami punya seribu alasan untuk mempererat hubungan China-AS. Hubungan yang tepat dan tidak ada satu alasan untuk merusak hubungan ini,? kata Xi kepada Trump, seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Presiden Xi kemudian mengundang Trump untuk datang berkunjung ke Negeri Panda tersebut pada akhir tahun ini. Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menjelaskan, kunjungan Trump ke China akan menjadi kunjungan kenegaraan di 2017. Namun, tidak dijelaskan detail lebih jauh mengenai hal ini.

Sementara itu, Trump mengaku senang dengan pembicaraan dengan Xi, yang katanya, banyak perkembangan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Dalam pembicaraan tersebut, Trump juga mengatakan akan menghentikan tudingan kepada China. Saat kampanye kemarin, Trump kerap menuding banjirnya produk-produk China ke Negeri Paman Sam telah membuat industri manufaktur AS tergerus. Dan kini, kedua negara berjanji akan saling bekerja sama membangun basis manufaktur di AS.

Sementara itu, salah seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Reuters, bahwa Washington tetap akan memperjuangkan perusahaan-perusahaan AS dari ancaman perdagangan bebas.

Amerika sendiri kerap mengeluh terhadap Beijing yang dianggap manipulator mata uang, dengan sengaja melemahkan mata uangnya agar produk-produk China menjadi kompetitif di pasar dunia sehingga bisa meningkatkan perdagangan mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: