Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Merosot Selama Dua Tahun Terakhir

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Merosot Selama Dua Tahun Terakhir Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Samarinda -

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur kurun waktu dua tahun terakhir yakni pada periode 2015 dan 2016 mengalami kemerosotan.

"Pertumbuhan ekonomi Kaltim kurun waktu dua tahun terakhir merosot meski sedikit mengalami kenaikan, yakni dari minus 1,21 persen pada 2015 menjadi minus 0,38 persen pada 2016," kata Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, membacakan sambutan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, pada Rakor Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi Daerah se-Kaltim, di Tanah Grogot, Selasa (18/4/2017).

Pada 2014, kata Yusriansyah membacakan sambutan Gubernur Kaltim, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mencapai 1,40 persen, tetapi pada 2015 minus 1,21 persen.

"Pada 2016, meskipun mengalami kenaikan tetapi pertumbuhan ekonomi di Kaltim masih rendah yakni minus sebesar 0,38 persen," ucapnya.

Dari lima provinsi di Kalimantan, katanya, hanya Provinsi Kaltim yang mengalami pertumbuhan turun dan minus pada 2016.

"Provinsi di Pulau Kalimantan tumbuh positif seperti Kalimantan Barat 5,22 persen, Kalimantan Tengang 6,32 persen, Kalimantan Selatan sebesar 3,72 persen, bahkan Provinsi Kalimantan Utara mengalami pertumbuhan 3,75 persen," ujarnya.

Meski demikian, Gubernur menjelaskan, Kaltim memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk wilayah Pulau Kalimantan.

"PDRB Kaltim pada 2012 senilai Rp503,4 triliun, lalu mengalami kenaikan pada 2013 menjadi Rp519 triliun, kemudian pada 2014 kembali naik menjadi Rp527,51 triliun dan pada 2015 mengalami penurunan drastis seiring melemahnya pertumbuhan ekonomi sehingga PDRB menjadi Rp503,6 triliun," katanya menerangkan.

"Sedangkan pada 2016, PDRB Kaltim mengalami kenaikan, tapi cukup tipis dengan nilai Rp507,07 triliun," kata Gubernur Kaltim.

Distribusi PDRB Kaltim menurut lapangan usaha, tambah ia, masih didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian.

"Sektor pertambangan paling mendominasi yakni, mencapai 43 persen, disusul industri pengolahan yang memiliki andil 21 persen, konstruksi 8 persen, kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi 8 persen, sama dengan sektor konstruksi," katanya menjelaskan.

"Sedangkan selebihnya, yakni sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi 6 persen, sektor transportasi dan pergudangan memiliki andil 4 persen dan sisanya yang hanya 10 persen hasil kontribusi dari berbagai sektor seperti penyedia akomodasi, real estate, jasas keuangan, dan lainnya," paparnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: