Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Jadi Tujuan Utama Investasi Properti

Indonesia Jadi Tujuan Utama Investasi Properti Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memaparkan, industri properti Indonesia saat ini mulai melonjak, hal ini ditandai dengan masifnya pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi tulang punggung pergerakan industri properti. ? ??

"Dengan begitu nantinya diperkirakan akan banyak investor yang menanamkan modalnya di Indonesia, apalagi saat ini biaya produksi di Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di Indonesia." ujarnya dalam pers rilis yang diterima Redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Ia mengatakan, Presiden Jokowi berkomitmen untuk menempatkan Indonesia pada peta investor global dengan melakukan serangkaian reformasi termasuk deregulasi dan proses lisensi yang cepat untuk proyek infrastruktur utama. Hal tersebut seiring dengan langkah Indonesia yang terus mengembangkan infrastruktur multinasional yang akan terus mendukung kelancaran bisnis kedepannya.?

Stabilitas mata uang domestik juga akan menimbulkan kepercayaan pebisnis global untuk menanamkan modalnya di Indonesia, mengingat Renminbi (mata uang Tiongkok) dan Dolar Amerika telah mengalami devaluasi. ?

Tenaga kerja muda dan berpendidikan di Indonesia juga menjadi magnet bagi perusahaan multinasional, seperti Lamudi sebuah portal properti global. ?Salah satu faktor yang menentukan kami memilih Indonesia sebagai tempat beroperasi adalah negara ini memiliki tenaga kerja yang berambisi, berpendidikan, dan masih berusia muda,? ucap Mart Polman Managing Director Lamudi Indonesia.

Namun, Lanjut Mart untuk terus merangsang keberlanjutan investasi, pemerintah harus terus menstimulasi konsumsi domestik, meningkatkan pendidikan, dan meningkatkan kemudahan berbisnis di negara ini. Itu sejalan dengan apa yang dilaporkan Reuters pada bulan Juni di salah satu artikel mereka bahwa pegawai yang memiliki kemampuan sebenarnya hanya mampu menyelesaikan sekitar 10% dari total pekerjaan.

"Dan hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa hanya ada satu perusahaan teknologi di Indonesia yang mencapai status unicorn dengan valuasi USD 1 miliar. Vietnam berada di depan untuk hal mengentaskan kekurangan skill di negaranya mengalahkan Thailand, Indonesia, dan Malaysia." tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: