Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Yohana Dorong Pemberdayaan Perempuan dalam Akses Ekonomi

Menteri Yohana Dorong Pemberdayaan Perempuan dalam Akses Ekonomi Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise bertekad mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan. Caranya dengan mendorong pemberdayaan perempuan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang bisa menopang rumah tangganya. Menteri Yohana menegaskan pihaknya siap membantu dan membuka askes permodalan bagi kaum perempuan.

"Akses ekonomi terhadap perempuan mesti mendapatkan perhatian karena memang banyak yang belum mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki. Harus diakui masih adanya diskriminasi di mana laki-laki masih dominan. Makanya, harus didorong pemberdayaan perempuan untuk berkarya dan memiliki akses yang sama dengan laki-laki," kata Yohana dalam kunjungan kerjanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/4/2017).

Dalam lawatannya ke Makassar, Menteri Yohana menghadiri deklarasi program 3ENDS di Anjungan Pantai Losari. Program andalan Kementerian PPA itu ditujukan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak; mengakhiri perdagangan orang; dan mengakhiri ketidakadilan dalam akses ekonomi terhadap perempuan. Selain itu, Menteri asal Papua itu sempat berdiskusi dengan warga Rusunawa Panambungan dan warga Tamamau.

Dalam sesi diskusi bersama warga Rusunawa Panambungan, Menteri Yohana mendapati fenomena perempuan yang bekerja?sebagai buruh kasar, semisal buruh bangunan. Ironisnya, upah yang diperolehnya lebih kecil dibandingkan upah buruh bangunan pria. Yohana seketika meminta agar perempuan bernama Lela (38) yang menjadi buruh tersebut untuk bersurat langsung kepadanya guna?menyampaikan kronologi dan keluhannya.

"Ibu silakan buat surat buat saya. Ini harus ditelusuri, kenapa upahnya tidak sama dengan laki-laki? Saya akan mintakan ibu gaji yang layak," ujar Menteri Yohana.

Lela sendiri mengakui sudah bekerja sebagai buruh bangunan sejak masih muda. Ia terpaksa memilih pekerjaan kasar tersebut lantaran tidak memiliki pilihan. Ditambah lagi, kata dia, kondisi perekonomian yang terpuruk mendesaknya harus bekerja, meski itu harus bekerja sebagai buruh bangunan.

"Saya juga sadar, tidak mungkin sampai tua bekerja begini (buruh bangunan). Tapi, mau bagaimana lagi. Saya harap ibu bisa carikan saya pekerjaaan yang layak," ucap Lela yang direspons Menteri Yohana dengan janji memberikan modal untuk memulai usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: