Trump Undang Presiden Filipina Bertemu di Wasington DC

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon mengundang Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk bertemu di Washington dan membahas sejumlah isu keamanan di semenanjung Korea, kata Gedung Putih.

Rencana pertemuan ini muncul di tengah meningkatnya tensi terkait program nuklir dan rudal Pyongyang sekaligus menyikapi kritik internasional terhadap tindakan brutal Duterte terhadap mafia-mafia narkoba yang menyebabkan ribuan nyawa manusia lenyap.

"Ini adalah percakapan yang sangat bersahabat di mana kedua pemimpin membahas keprihatinan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) terkait keamanan regional, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara," kata pernyataan Gedung Putih.

Kedua pemimpin akan membahas perjuangan keras Presiden Duterte untuk menyingkirkan negaranya dari obat-obat terlarang, momok yang mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia.

Gedung Putih mengatakan Trump "menikmati percakapan" dan berharap dapat menghadiri KTT utama ASEAN-AS dan Asia Timur di Filipina pada bulan November. Trump mengungkapkan ia memiliki hubungan kerja yang baik dengan Duterte, kata juru bicara Presiden Ernesto Abella sebagaimana dikutip Channel NewsAsia?di Jakarta, Minggu (30/4/2017).

"Pembicaraan antara kedua pemimpin tersebut mencakup ekspresi komitmen Presiden AS Trump terhadap aliansi PH-AS dan ketertarikannya untuk mengembangkan hubungan kerja hangat dengan Presiden Duterte," katanya, menurut GMA News.

Wakil Presiden Mike Pence telah mengumumkan awal bulan ini bahwa Trump akan menghadiri pertemuan Asia sebagai tanda "komitmen yang tak tergoyahkan" terhadap wilayah tersebut.