Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Tiongkok di Jabar Tembus Rp6,4 Triliun

Investasi Tiongkok di Jabar Tembus Rp6,4 Triliun Kredit Foto: Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, CHONGQING -

Kepala Dinas? Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat Dadang Mohamad Ma'soem mengatakan nilai investasi Tiongkok di Jabar Rp6,4 triliun atau 465 juta dolar selama tahun 2016.

Adanya kerja sama Sister Province yang dijalin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan provinsi di Negara lain termasuk empat MoU Sister Province di Tiongkok kali ini berpotensi mendongkrak jumlah investasi asing di Jawa Barat. Meski saat ini nilai investasi dari? keempat provinsi tersebut belum bisa ditaksir, namun peluang para pengusaha asal Tiongkok ke Jabar itu cukup terbuka.

"Jika dijumlahkan penanaman modal asing dari Tiongkok itu berada pada urutan ketiga teratas setelah Jepang dan Singapura di Jabar," kata Dadang dalam keterangan resminya yang diterima di Bandung, Selasa (9/5/2017).

Menurutnya, dengan adanya pemodal asing dari Tiongkok yang sudah ada di Jabar kali ini, merupakan bagian dari promosi kepada calon-calon investor yang ada di empat provinsi di Tiongkok tersebut. Pasalnya, sudah banyak investor asal Tiongkok yang percaya menanamkan modal mereka di Jabar.

Lebih jauh, Dadang mengungkapkan, ?Jabar selalu menjadi nomor satu dalam kumulatif penamaman modal dalam negeri ditambang penamaman modal asing. Dalam realiasasi investasi Jabar pada periode triwulan I (Januari hingga Maret) Jabar sudah mencapai 17,7 persen (Rp 29,3 triliun) di atas DKI Jakarta yang hanya 11,6 persen (Rp 24,2 triliun), dan Jawa Timur yang hanya 7,6 persen (Rp12,6 triliun).

"Dengan prosentase tersebut Jabar telah mencapai 28,17 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah pusat 2017 sebesar Rp 104 triliun,"ujarnya

Selain itu, pada penamaman modal asing (PMA) Jabar pun menjadi nomor satu. Disusul DKI dan Papua pada urutan ketiga. Pada triwulan pertama PMA? sudah mencapai 1,5 miliar US Dollar, sementara DKI Jakarta hanya 0,9 miliar US Dollar, dan Papua ?0,6 miliar dollar US.

"Kebanyakan investasi dalam manufaktur dan industri logam,"imbuhnya.

Dadang menambahkan, banyaknya asing yang percaya menanamkan modal ke Jabar dikarenakan Jabar sangat kondusif dengan kemanan dan kenyamanannya.

"Kita harus jaga itu dan kami pun senantiasa melakukan inovasi. Di antaranya pengurusan izin selama tiga jam yang sudah berjalan. Dan itu juga bagian dari promosi kami agar investor tertarik menanamkan modal di Jabar,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: