Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Koboi Korea Utara Tembakkan Peluru Kendali

Aksi Koboi Korea Utara Tembakkan Peluru Kendali Kredit Foto: Antara/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara menembakkan peluru kendali yang terbang sejauh 700 km hanya beberapa hari setelah presiden baru tetangga di selatan menjanjikan perundingan perdamaian dengan Pyongyang, kata militer Seoul.

Peluru kendali tersebut ditembakkan dari kawasan Kusong, tempat sama saat Korea Utara pada Februari menguji peluru kendali jarak menengah. Jepang mengatakan peluru kendali pada Ahad itu mencapai ketinggian lebih dari 2.000 km dan terbang 30 menit sebelum jatuh di perairan antara garis pantai timur Korea Utara dan Jepang.

Peluncuran pada Ahad pukul 05.27 waktu setempat atau 03.27 WIB itu dilakukan dua pekan setelah Korea Utara menguji peluru kendali serupa, yang meledak hanya beberapa menit setelah ditembakkan.

Komando militer Amerika Serikat untuk kawasan Asia Pasifik mengaku tengah menyelidiki tipe rudal tersebut dan menduga bukan rudal kendali antarbenua.

"Komando Pasifik Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk menjaga keamanan," kata juru bicara satuan tersebut.

Presiden Korea Selatan?Moon Jae-in, yang baru diangkat pada Rabu lalu, langsung menggelar pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional untuk merespon tindakan tetangganya, yang dia sebut "pelanggaran nyata" terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Presiden mengatakan bahwa Korea Selatan masih terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara, hanya jika mereka menunjukkan perubahan sikap," kata Yoon Young-chan, juru bicara kepresidenan.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada para wartawan pada Ahad mengatakan bahwa tindakan berulang oleh Korea Utara tersebut adalah "ancaman besar bagi negara dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB".

Pada 12 Februari, Korea Utara meluncurkan rudal Pukguksong-2, yang merupakan versi lebih canggih dan punya jangkauan lebih jauh. Tidak lama setelahnya, Korea Selatan dan Amerika Serikat menyimpulkan bahwa peluncuran tersebut merupakan kemajuan besar karena diluncurkan dari kapal selam bergerak. Rudal tersebut terbang sejauh 500 km dengan ketinggian 550 km.

Keberhasilan itu merupakan ancaman yang sangat signifikan karena sulit melacak tempat peluncuran yang bergerak. Pakar persenjataan mengatakan bahwa Korea Utara berhasil mencapai kemajuan teknis dalam empat kali percobaan peluncuran rudal dalam dua bulan terakhir.

Sementara itu, dalam wawancara dengan Reuters pada April lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa "konflik besar" dengan Korea Utara sangat dimungkinkan, meski masih memilih jalur diplomatik untuk menyelesaikan persoalan.

Pada Sabtu, diplomat tinggi korea Utara mengungkapkan bahwa negaranya masih terbuka untuk perundingan dengan pemerintahan Trump dengan syarat tepat, tanpa menjelaskan lebih jauh yang dimaksud dengan syarat tersebut. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: