Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulsel Bidik Nilai Ekspor Gurita Beku ke Jepang Tembus Rp60 Miliar

Sulsel Bidik Nilai Ekspor Gurita Beku ke Jepang Tembus Rp60 Miliar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
PT Perikanan Nusantara (Perinus) menargetkan nilai ekspor gurita beku asal Sulsel ke Jepang menembus Rp60 miliar pada tahun ini. Langkah awal, Sulsel telah melakukan ekspor perdana sekitar 30 ton gurita beku senilai Rp1,8 miliar ke Tokyo, Jepang, pada pekan lalu. PT Perinus juga segera meneken kontrak dengan perusahaan Jepang yakni PT Ajirushi untuk mengirim 1.000 ton sepanjang 2017.
"Nah, untuk ekspor perdana dikirim 30 ton dulu. Selanjutnya, kita akan teken kontrak dengan PT Ajirushi untuk melakukan ekspor sampai 1.000 ton setiap tahunnya. Nilai ekspornya diperkirakan mencapai Rp60 miliar," kata Direktur Utama PT Perinus, Dendi Anggi Gumilang, di Makassar.
Menurut Dendi, kerjasama Sulsel melalui PT Perinus dengan Jepang tidak akan berhenti pada komoditas gurita beku. Kekayaan sumber daya laut di Sulsel akan dieksplorasi untuk selanjutnya dipasarkan di luar negeri. "Tentunya ada multiplier effect setelah ekspor perdana (gurita beku) ini. Kita akan bicarakan komoditas perikanan lainnya, seperti tuna, tuna loin atau baby tuna. Potensi di Sulsel besar," ucapnya.
Dendi mengungkap sangat banyak jenis ikan di Sulsel maupun di Indonesia yang amat disukai orang asing. Diyakini Dendi bila itu dipasarkan akan laku keras. Permasalahannya, nelayan Indonesia belum memiliki akses untuk menembus pasar luar negeri. Karena itu, PT Perinus hadir untuk membantu nelayan agar hasil tangkapannya bisa memiliki nilai tambah.
Khusus untuk gurita yang diekspor ke Jepang, Dendi mengungkapkan ditangkap oleh nelayan di perairan Selayar dan Teluk Bone. Pihaknya menerapkan pola Perikanan Inti Rakyat (PIR) dalam melakukan ekspor. Artinya, hasil tangkapan nelayan langsung dibelinya untuk kemudian dipasarkan ke luar negeri. Dengan begitu, para nelayan merasakan langsung keuntungan tersebut.
Dendi mengimbuhkan untuk memenuhi target ekspor 1.000 ton gurita beku, pihaknya akan meningkatkan intensitas pengiriman. Dalam sebulan, pihaknya berencana mengirim tiga sampai empat kontainer gurita beku ke Jepang. Di samping itu, PT Perinus menjajaki kerjasama ekspor produk perikanan lainnya dengan sejumlah negara. Contohnya Amerika Serikat yang disebutnya tertarik dengan ikan mahi-mahi.?
Presiden PT Ajirushi, Katsuhisa Koinuma, mengatakan, Indonesia, khususnya Sulsel memiliki sumber daya laut yang sangat kaya. Karena itu, kerjasama dengan Indonesia maupun daerah-daerah maritim di Tanah Air sangat penting dan menjanjikan."Selain memiliki sumber daya laut yang kaya, nelayannya juga sangat luar biasa," katanya.
Terlepas dari kayanya sumber daya laut di Indonesia, Katsuhisa mengatakan manajemen nelayan, termasuk dalam hal pengolahan produk perikanan dan kelautan masih harus dibenahi. Pihaknya ingin mengajarkan kepada para nelayan yang ada di Makassar tentang bagaimana pengolahan gurita dengan baik dan benar.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: