Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WannaCry Sudah Serang Rumah Sakit di Kaltim

WannaCry Sudah Serang Rumah Sakit di Kaltim Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Penajam -

Virus "ramsomware" yang bernama "wannacrypt" diduga menyerang sistem komputer Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kata Kepala Seksi Infrastruktur Dinas Komunikasi dan Informatika setempat, Andre Febriady.

"Kami menerima informasi sistem komputer di RSUD diduga diserang virus 'ramsomware-wannacrypt'," ujar Andre Febriady ketika ditemui di Penajam, Selasa (16/5/2017).

Tim Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara berencana melakukan peninjauan langsung ke RSUD untuk memastikan informasi adanya serangan virus "ramsomware-wannacrypt" tersebut. Menurut Andre Febriady, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memberikan peringatan dan imbuan terkait serangan virus "ramsomware-wannacrypt" yang menyebabkan file atau data word dan excel serta lainnya terkunci tidak bisa terbuka.

"Untuk membersihkan virus itu, pemilik komputer harus mentransfer uang hingga Rp4 juta kepada pembuat virus untuk mendapatkan kunci agar data di komputer dapat terselamatkan," jelasnya.

Untuk mengantisipasi virus yang hingga saat ini belum bisa dicegah tersebut, menurut Andre Febriady, Dinas Komunikasi dan Informatiaka (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ditemui terpisah, Koordinator Sistem Informasi Manajemen RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara Tarmizal membenarkan sejumlah perangkat komputer terserang virus, namun belum bisa dipastikan virus yang menyerang sistem komputer tersebut.

"Kami sedang berupaya melakukan pencegahan terhadap serangan virus dengan memutus jaringan internet," katanya.

Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara terpaksa melakukan pemutusan jaringan internet karena belum memiliki sistem pencegah serangan virus "ramsomware-wannacrypt" tersebut.

"Kami minta pengertian masyarakat karena jaringan internet diputus, membuat pelayanan menjadi lambat sebab harus menggunakan sistem manual dalam penginputan dan pengiriman data," kata Tarmizal. (ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: