Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unilever Kenalkan Teknologi Daur Ulang Sampah Kemasan Sachet

Unilever Kenalkan Teknologi Daur Ulang Sampah Kemasan Sachet Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Unilever mengumumkan terobosan terbarun dalam hal teknologi daur ulang sampah yang dinamakan CreaSolv Process yang mampu mendaur ulang plastik fleksibel atau kemasan sachet. CreaSolv Process dikembangkan bekerja sama dengan Fraunhofer Institute di Jerman dan terinspirasi oleh inovasi yang digunakan untuk mendaur ulang perangkat televisi.

Miliaran kemasan sachet sekali pakai diproduksi setiap tahun, terutama di negara berkembang di mana daya beli masyarakat pada umumnya belum dapat menjangkau produk kemasan besar. Tanpa solusi daur ulang, kemasan sachet berakhir di tempat pembuangan akhir atau sebagai sampah yang mengotori lingkungan, termasuk di lautan.

Selaras dengan strateginya untuk mengembangkan bisnis seraya mengurangi jejak lingkungan dan meningkatkan dampak positif terhadap masyakat yang tertuang dalam Unilever Sustainable Living Plan (USLP), Unilever telah lama berkomitmen untuk menemukan alternatif untuk menanggulangi sampah kemasan plastik, termasuk kemasan sachet.

Chief R&D Officer Unilever David Blanchard mengatakan bahwa secara global sebanyak US$80-120 miliar hilang dari ekonomi karena gagal mendaur ulang plastik dengan benar setiap tahunnya. Dengan menemukan solusi yang tepat, ada peluang yang besar untuk menghemat pengeluaran yang berarti nilai lebih bagi bisnis.

Unilever, lanjut dia, secara global telah berkomitmen untuk mengurangi berat kemasan produknya hingga sepertiganya pada tahun 2020; dan meningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang di kemasannya minimal 25% di 2025.

"Kami juga menargetkan seluruh kemasan plastik kami akan dapat didaurulang, digunakan kembali, atau diurai di 2025. Pengembangan CreaSolv Process merupakan langkah nyata untuk mencapai target tersebut. Kami ingin teknologi terobosan baru ini nantinya dapat dikembangkan skalanya sehingga membawa manfaat bagi banyak pihak, termasuk perusahaan yang bergerak di industri yang sama dengan kami," kata David.

Sementara itu, Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menyatakan CreaSolv Process merupakan sebuah tonggak penting bagi Unilever, terutama berkaitan dengan komitmen untuk mengurangi dampak lingkungan.

"Teknologi ini berpotensi menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik fleksibel atau sampah kemasan sachet," katanya.

Untuk mengatasi masalah sampah, selain teknologi yang tepat diperlukan pula skema pengumpulan sampah kemasan sachet agar dapat disalurkan untuk didaur ulang. Untuk itu, Unilever akan memberdayakan ribuan pemulung dan masyarakat juga melakukan kerja sama dengan bank sampah, pemerintah, serta pengecer lokal.

Mekanisme ini akan diintegrasikan dalam sebuah model yang dapat meningkatkan pendapatan industri daur ulang dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: