Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Properti Melempem, Summarecon 'Balik Badan' Sasar Kelas Menengah

Bisnis Properti Melempem, Summarecon 'Balik Badan' Sasar Kelas Menengah Kredit Foto: Summarecon
Warta Ekonomi, Bekasi -

PT Summarecon Agung Tbk?berhasil melakukan penjualan 128 unit rumah Burgundy Residence pada klaster Orchard hanya dalam waktu tiga jam sejak diluncurkan pada Sabtu (20/5). Hal itu ditegaskan oleh Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi, menurutnya, masyarakat kelas menengah?masih menjadi pasar yang menjanjikan di tengah lesunya bisnis properti dalam tiga tahun terakhir di Indonesia.

"Masyarakat kelas menengah ini masih antusias terhadap produk-produk properti, di saat kalangan menengah ke atasnya masih banyak pertimbangan sebelum membelanjakan uangnya di sektor ini," kata , di Bekasi, Minggu (21/5/2017).

Menurutnya, klaster ini merupakan area pengembangan dari kota Summarecon Bekasi yang saat ini masih terpisah sejauh 600 meter. Harga yang ditawarkan berkisar Rp1,1 miliar hingga Rp1,7 miliar, sementara berbagai klaster perumahan Summarecon Bekasi sebelumnya dipasarkan dengan kisaran harga di atas Rp2 miliar.

Adri mengatakan, hingga April 2017 pergerakan penjualan properti masih lesu dengan pendapatan sekitar Rp600 miliar dari target yang dipatok sebesar Rp4,5 triliun. "Penjualan properti kami yang dibanderol Rp4 miliar hingga Rp5 miliar mengalami pelambatan dari semula sempat membaik," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur menambahkan, peluncuran Burgundy Residences merupakan jawaban dari permintaan warga Kota Bekasi yang tertarik dengan konsep perumahan klaster yang dikembangkan di kota Summarecon Bekasi.

"Selama ini warga Bekasi banyak yang menyatakan minatnya membeli properti Summarecon tapi terganjal harga yang belum sesuai. Ternyata benar, saat Burgundy dipasarkan, langsung ludes oleh mayoritas warga Bekasi," katanya.

Berdasarkan data menurut persyaratan KTP yang diserahkan pembeli, dominasi warga Bekasi yang membeli sebanyak 60 persen, sisanya berasal dari Jakarta Utara dan Jakarta Timur. "Pembelinya mayoritas end user yang memang akan menempati rumah yang dibelinya. Sementara yang membeli untuk investasi hanya sebagiannya saja," katanya. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: