Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wali Kota Semarang: Mari Kita Berdoa atas Musibah di Kampung Melayu

Wali Kota Semarang: Mari Kita Berdoa atas Musibah di Kampung Melayu Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Semarang -

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan keprihatinannya atas tragedi bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta, yang menewaskan lima orang dan melukai setidaknya 10 orang.

"Mari kita berdoa atas musibah di Kampung Melayu, Jakarta. Semoga diampuni segala dosa para korban dan diterima di sisi Allah SWT," katanya saat membuka karnaval Dugderan di Semarang, Kamis (25/5/2017).

Karnaval Dugderan merupakan agenda tahunan masyarakat Kota Semarang dalam menyambut datangnya Bulan Puasa yang diisi dengan berbagai atraksi seni budaya mewakili pluralitas budaya masyarakat Semarang.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, meminta masyarakat juga berdoa agar tidak hanya masyarakat Kota Semarang, tetapi seluruh Indonesia bisa terhindari dari berbagai marabahaya. Usai membacakan sambutan, orang nomor satu di Kota Semarang itu menyampaikan keprihatinan terhadap tragedi bom yang kembali terjadi di Jakarta yang ditengarai merupakan bom bunuh diri.

"Kami ikut prihatin karena masih ada juga oknum warga bangsa kita yang mempunyai keinginan mencederai temannya yang lain, membunuh 'sedulurnya' (saudaranya) yang lain, sebagaimana terjadi di Kampung Melayu, Jakarta," katanya.

Oleh karena itu, Hendi mengajak masyarakat Kota Semarang untuk sejenak mendoakan para korban bom di Kampung Melayu agar diterima di sisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya.

"Juga, berdoa mudah-mudahan Kota Semarang yang sudah guyub dan kondusif ini terjaga dengan baik. Perlu peran serta semua 'stakeholder' lain yang ada di Semarang," katanya.

Ledakan bom terjadi dua kali di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam, dengan selisih waktu sekitar lima menit. Dua ledakan itu menewaskan setidaknya lima orang, yakni dua orang yang diduga sebagai pelaku dan tiga personel polisi yang gugur ketika menjalankan tugas mengawal pawai obor menjelang Ramadhan.

Selain itu, ledakan bom juga melukai setidaknya 10 orang, terdiri atas lima personel kepolisian dan lima orang warga sipil. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: