Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkomsel Kembangan Jaringan 4G di Daerah Terpencil dan Terluar

Telkomsel Kembangan Jaringan 4G di Daerah Terpencil dan Terluar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Balikpapan -

PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mulai mengembangkan teknologi 4G ke daerah-daerah terpencil dan terluar Indonesia.

"Kebetulan di Wilayah Pamasuka ini banyak daerah seperti itu. Di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, semua ada daerah terluar dan terpencil," kata Executive Vice President Area Pamasuka (Papua Maluku Sulawesi Kalimantan) Agus Setia Budi, Jumat (26/5/2017).

Di Kalimantan kawasan perbatasan dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia, ada Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Long Bawan di Malinau, Kalimantan Utara sampai Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Sejauh empat jam dari daratan Kalimantan, warga Pulau Maratua juga sudah bisa menikmati internet cepat. Pulau Maratua adalah satu pulau terluar Indonesia di bagian tengah.

Di Kalimantan Barat di Kabupaten Sambas di ujung barat laut dan menjadi ekor Pulau Kalimantan selain di Kabupaten Bengkayang. Kepulauan Talaud di Laut Sulawesi, yang jaraknya ke Manado, Sulawesi Utara, sama dengan jarak menyeberang ke Davao del Sur, kota besar di Pulau Mindanao di Pilipina bagian selatan.

Di Papua, ada Skouw di perbatasan Indonesia-Papua New Guinea juga sudah berdiri menara telekomunikasi Telkomsel.

"Kami coba membuka isolasi komunikasi untuk membantu percepatan pembangunan dan pertumbuhan daerah tersebut," kata Agus.

Menurut Agus Setia Budi, sejak awal berdiri, Telkomsel memang memiliki tujuan agar akses telekomunikasi dapat dirasakan masyarakat Indonesia dimana pun mereka berada, apakah di kota, desa di pelosok dan perbatasan negera, termasuk juga di pulau terluar Indonesia.

Di sisi lain, di daerah seperti Long Apari, 850 km barat laut Balikpapan, layanan sinyal Telkomsel belum bisa penuh 24 jam. Untuk menghemat bahan bakar genset yang memberi daya pada perangkat antena satelit di tower komunikasi, sinyal hanya tersedia di siang hari dan sebentar di awal malam.

"Masih untung juga, sebab dulu ada towernya, tapi sinyalnya tak pernah ada," kata Agnes Bulan, warga Kampung Tiong Buu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: